Berawal dari kecintaannya pada bidang IT, Hliman Ramadhan, salah satu peserta The NextDev mengembangkan aplikasi Sekolah Koding. Sekolah Koding merupakan aplikasi berbasis web seputar programming. Sekolah Koding ditujukkan bagi mereka yang tertarik untuk mendalami dunia programming khusus untuk membuat website.
“Saat ini, sedang banyak bermunculan bisnis berbasis digital. Bagi mereka yang memiliki ide dan ingin idenya segera dieksekusi, mereka bisa melihat tutorial yang kami buat,” kata Hilman Ramadhan saat ditemui di sela-sela bootcamp The NextDev di Conclave, Jakarta, Minggu (20/9/2015).
Ia menambahkan, selama ini tutorial tersedia dalam bahasa Inggris. Selain itu, terkadang audio tutorial itu masih kurang jelas. Melihat itu, Hilman tergerak untuk menghadirkan tutorial dalam bahasa Indonesia yang mudah dipahami pengguna. Hingga kini, sambung Hilman, respons pengguna positif. Hilman optimistis Sekolah Koding memiliki potensi untuk semakin memperluas akses pasar. Nah, salah satu hal yang dilakukan adalah dengan ikut serta dalam kompetisi NextDev.
Dalam mengembangkan aplikasi ini, Hilman tidak sendiri. Ia memiliki satu rekan yang membantunya merealisasikan Sekolah Koding menjadi website yang semakin dilirik pengguna. Hilman telah mengembangkan Sekolah Koding sejak Februari lalu di Jerman. Saat ini, Hilman tercatat sebagai mahasiswa di Hochschule für Technik und WIrtschaft.
“Awalnya, kami membuat tutorial untuk ditampilkan di platform YouTube. Namun, sejak dua bulan lalu, kami sudah meluncurkan Sekolah Koding berbasis web. Jadi, pengguna tidak perlu melihat di YouTube, mereka bisa melihat langsung di website kami,” tambahnya.
Saat ini, Hilman berdomisili di Berlin, Jerman. Ia mengaku, ada kendala yang ia hadapi dalam mengembangkan Sekolah Koding di sana. Ia jarang bertemu dengan penggunanya yang ada di Indonesia. Di sela-sela bootcamp NextDev, Hilman sengaja bertemu dengan lima anggota Sekolah Koding yang berada di Jakarta. Hilman berbincang dan berdiskusi dengan mereka sehingga mendapatkan feedback langsung.
Selama ia menuntut ilmu di Jerman, ia banyak belajar untuk disiplin dan mengorganisir dengan baik. Kedua hal ini ia sangat membantu dirinya dalam mengembangkan startup. Ia percaya, bila kedua ini diterapkan, aplikasi yang dibuat akan semakin maksimal.
Dengan dibuatnya Sekolah Koding, Hilman ingin penggunanya dapat berkarya. Dari materi-materi yang telah disampaikan, diharapkan para pengguna bisa membuat sesuatu, misalnya mulai membuat startup digital yang saat ini sedang happening. Selain itu, hadirnya Sekolah Koding ini tak lepas dari keinginan Hilman bersama partner-nya untuk berkontribusinya kepada bangsa Indonesia.
“Kami orang Indonesia. Ini adalah kontribusi nyata kami. Kami memiliki kemampuan untuk menyampaikan dasar-dasar pelajaran programming yang nantinya bisa dikembangkan oleh pengguna. Untuk itu, Sekolah Koding ini hadir,”pungkasnya.