Meraih tingkat advokasi tinggi dari konsumen bukan hal mudah bagi operator telekomunikasi. Bayangkan betapa kesalnya konsumen jika komunikasi terganggu karena sinyal tidak bagus. Apalagi loyalitas konsumen terhadap suatu brand mulai dipertanyakan. Inovasi dan strategi terus menjadi perhatian Telkomsel untuk mempertahankan semua itu.
Loyal terhadap sebuah operator telekomunikasi cukup tricky. Pasalnya, konsumen di Indonesia memiliki tuntutan tinggi mulai dari internet cepat sampai harga murah. Dua tuntutan utama yang cukup membuat pening kepala setiap operator.
Tapi, bagi operator yang memiliki advokasi tinggi, momentum konsumen mau merekomendasikan sebuah merek telekomunikasi kepada orang-orang terdekat juga bukan isapan jempol semata.
“Berdasarkan riset yang kami lakukan, tingkat advokasi semua pelanggan merek Telkomsel secara keseluruhan menunjukkan hasil yang sangat positif dan di atas kompetitor, begitu pula dengan tingkat kepuasan pelanggan,” ujar Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati, merunut pada survei kepuasan pelanggan yang selalu dilakukan tiap kuartal.
Telkomsel boleh berbangga dengan hasil itu, karena angka berbicara banyak di sini. Sampai saat ini, cakupan jaringan mereka sudah mencakup 95% dari seluruh Indonesia dengan BTS lebih dari 100.000 unit. Sehingga, Telkomsel mampu memiliki 152 juta pelanggan.
Dengan angka-angka itu, apa yang dicari pelanggan ketika menggunakan layanan Telkomsel? Menurut Adita, dari angka BTS sudah jelas bahwa konsumen mencari kualitas jaringan, di mana hal itu menjadi inti keunggulan dari Telkomsel selama ini. Selain itu, imej merek Telkomsel diklaim sangat terpercaya sehingga memiliki indeks kepercayaan tinggi. Tapi, di balik itu semua tetap saja ada pelanggan berkata lain, terlepas dari cakupan jaringan.
Masih terdapat suara pelanggan yang menginginkan tarif lebih rendah dari yang Telkomsel tawarkan. “Namun, positioning kami sebagai merek premium berkualitas tetap perlu dijaga dengan tarif kompetitif,” sambung Adita.
Karenanya, Telkomsel tidak mau terjebak sebagai operator telekomunikasi saja. Dengan kemajuan teknologi hingga peningkatan jumlah pengguna internet dan smartphone, pergeseran bisnis wajib dilakukan Telkomsel.
Inovasi terus dilakukan Telkomsel untuk mendukung ekosistem digital terutama jaringan yang dituntut lebih cepat lagi. Teknologi jaringan cepat generasi keempat atau 4G LTE terus digeber, tidak hanya di wilayah besar tapi juga mulai merambah daerah.
Dengan semakin terpenuhinya kebutuhan akan kecepatan jaringan, diharapkan masyarakat bisa mengadopsi teknologi dengan cepat dengan ekosistem kian berkembang. Untuk itu, Telkomsel mengklaim terus mengedukasi dunia digital kepada publik, sehingga tidak dikenal cuma sebagai operator telekomunikasi tapi menjadi perusahaan digital.
Salah satu cara untuk meningkatkan ekosistem digital itu adalah dengan menawarkan layanan internet Telkomsel Flash.
“Saat ini, kami memosisikan layanan Telkomsel Flash sebagai layanan internet super cepat dan stabil tanpa kabel (wireless) untuk seluruh pelanggan Telkomsel, baik kartuHALO, SimPATI, LOOP dan Kartu As. Layanan ini didukung dengan teknologi LTE/HSDPA/3G/EDGE/GPRS TELKOMSEL yang dapat menghasilkan kecepatan download sampai dengan 105 Mbps,” terang Adita.
Dengan layanan internet ini, Telkomsel mampu memberikan value kepada konsumen karena jaringan dan cakupan yang masif. Adita juga yakin layanan internet Telkomsel lewat Flash ini tidak hanya dinikmati di kota besar tapi juga seluruh pelosok, bahkan sampai daerah perbatasan.
Walau memiliki positioning sebagai merek premium, lewat Flash ini Telkomsel ingin menyentuh banyak segmen konsumen, terutama yang sudah berlangganan.
Bagi yang khawatir soal harga, konsumen pun bisa menyesuaikan dengan produk yang ada, seperti HALO, SimPATI, LOOP, sampai Kartu AS. Berbagai paket pun ditawarkan Telkomsel, mulai dari harian, mingguan, bulanan, sampai berdasarkan basis aplikasi yang dibutuhkan oleh konsumen. Semua itu tak lain untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.