Belajar dari Kegagalan Tendangan Pinalti Messi di FIFA World Cup 2018 Saat Melawan Islandia

marketeers article

Tim nasional Argentina mengawali debutnya di FIFA World Cup 2018 dengan hasil imbang 1-1 melawan Islandia. Di pertandingan tersebut, nampak sekali dominasi Argentina di bawah komando Lionel Messi. Namun, disiplinnya tembok pertahanan Islandia mampu membungkam sorak-sorai penonton yang menanti gol-gol indah sang maestro, termasuk menahan tendangan pinalti Messi.

Kiper Islandia Hannes Halldorsson pun menjadi buah bibir lantaran mampu membaca dengan tepat bahwa Messi akan menendang ke sisi kanan gawang. Namun, ada satu hal menarik dari kegagalan tendangan pinalti Messi. Apa itu?

Mengutip dari buku Think Like a Freak Steven D. Levitt & Stephen J. Dubner (2016) yang disarikan oleh aplikasi rangkuman isi buku Pimtar, kemungkinan apa yang diputuskan oleh Messi didominasi oleh ketakukan akan rasa malunya. Di buku tersebut dikatakan bahwa ketakutan akan rasa malu terkadang mampu mengalahkan ketakutan akan kegagalan. Memang, apa yang sebetulnya terjadi?

Sebuah penelitian mengungkap perilaku seorang kiper saat menghadapi pinalti. Dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa 57% kiper akan melompat ke arah sebelah kiri, 41% ke arah kanan, dan hanya 2% kemungkinan seorang kiper tidak beranjak dari posisinya di tengah gawang saat akan menghalau tendangan penalti. Lantas, apakah sang eksekutor akan menendang ke arah tengah sebagai arah yang paling jarang dipilih oleh seorang kiper?

Ternyata tidak. Hanya 17% kemungkinan tendangan akan mengarah tepat ke tengah gawang. Dan, Messi masuk ke dalam 83%-nya dengan memilih untuk tidak menendang ke arah tengah. Bukan tanpa alasan. Pasalnya, ketika sang eksekutor menendang ke arah tengah dan kiper mampu membacanya dia akan mendapat ejekan yang lebih berat ketimbang jika gagal saat menendang ke arah kanan atau kiri gawang.

Hal ini tebentuk lantaran tendangan ke tengah gawang terkesan tidak serius meski memiliki peluang gol paling besar. Itulah sebabnya, banyak pemain yang tak mau ambil risiko tersebut. Bagi kebanyakan orang, menyelamatkan reputasi pribadi jauh lebih penting ketimbang memaksimalkan peluang kemenangan tim.

Jadi, kemungkinan besar itulah penyebab gagalnya Messi mengeksekusi tendangan pinalti ke gawang Islandia.

Editor: Sigit Kurniawan

Related