Belajar Sampai ke Inggris, Kevin Tania Gali Peluang Bisnis Barbershop

marketeers article

Bisnis barbershop sedang menjadi sorotan di masyarakat sekitar dua tahun terakhir. Hal ini bisa dilihat dari menjamurnya barbershop baru akhir-akhir ini, termasuk tren penjadi seorang barber. Sayang, bisnis ini harus berkembang berbarengan dengan hadirnya pandemi setahun terakhir ini.

Di tengah pandemi seperti saat ini, tidak ada bisnis yang dapat dengan mudah bertahan. Semua usaha atau bisnis mengalami kendala yang hampir sama. Kurangnya pelanggan yang datang atau bertransaksi menjadi indikator yang menyebabkan sebuah bisnis menjadi menurun. Hal ini tentu menjadi masalah yang cukup merepotkan bagi para pemilik bisnis di manapun termasuk bisnis barbershop.

Bisnis barbershop telah menjadi salah satu bisnis yang cukup terdampak oleh adanya pandemi. Hal ini disebabkan karena bisnis barbershop merupakan bisnis penyedia layanan jasa yang mengharuskan interaksi langsung dengan pelanggan.

Akibatnya, banyak orang yang terpaksa mencukur mengandalkan anggota keluarga mereka atau mencukur rambut seorang diri tanpa membekali diri dengan keahlian. Kenyataannya, mencukur bukan hanya tentang memotong rambut seseorang, tetapi juga tentang skill, pelayanan dan seni yang dituangkan ke dalam sebuah jasa. Hal ini yang dilihat oleh seorang pengusaha sekolah barber Kevin Tania.

Dengan menempuh perjalanan jauh sampai ke Inggris, Kevin mempelajari berbagai skill barbering. Ilmu barbering yang dipelajari Kevin bukan hanya soal teknik mencukur, tetapi juga bagaimana cara mempromosikan dan mengembangkan bisnis barbershop.

Ilmu-ilmu inilah yang ingin dibagikan oleh Kevin kepada orang-orang yang juga memiliki ketertarikan serupa di dunia barbering. Dari sini, Kevin membangun Kelascukur.com untuk menjadi sarana bagi mereka yang ingin belajar bersama mengenai dunia barbering.

Di Kelascukur.com, Kevin membongkar semua tips dan apa saja peluang yang bisa dilakukan untuk membangun sebuah barbershop ataupun menjadi seorang barber. Mulai dari bagaimana mencari lokasi barbershop yang tepat, apa saja rekomendasi alat cukur yang dianjurkan untuk digunakan oleh pemula, bagaimana cara mempersiapkan modal awal, bagaimana cara mempromosikan barbershop yang baru saja dirintis, hingga bagaimana cara mempertahankan perkembangan bisnis barbershop itu sendiri.

“Tak jarang beberapa barbershop yang bertahan di awal kariernya namun mengalami penurunan pada tahun-tahun setelahnya,” ucap Kevin.

Selain Kelascukur.com, Kevin juga mendirikan Sekolah Barber Menford Academy. Sekolah Barber Menford Academy dapat menjadi sarana bagi semua orang yang ingin memulai usaha menjadi seorang barber atau pemilik barbershop untuk mendapatkan ilmu barbering. Dengan dua platformnya ini, Kevin Tania mendedikasikan dirinya untuk memajukan seni barbering di Indonesia secara online maupun offline.

Tips berbisnis di tengah pandemi

Sementara, di tengah pandemi seperti saat ini, berinteraksi langsung dengan pelanggan menjadi salah satu hal yang berisiko untuk dilakukan. Kevin pun membagikan beberapa rahasia jitu yang dapat diterapkan agar bisnis barbershop tetap sukses walaupun berada ditengah pandemi.

Pertama, menerapkan sistem loyalty. Di sni, barbershop harus mengutamakan kesetiaan yang diberikan oleh pelanggan. Kedua, up-selling produk. Pada pendekatan ini, pemilik barbershop bisa memperkenalkan produk-produk rambut yang diproduksi oleh barbershop itu sendiri, seperti contohnya produk rambut dari Menford.id yang merupakan hasil karya Kevin yang juga memiliki The Cut Rumah Barbershop.

“Ketiga, meningkatkan safety protocol. Di tengah pandemi seperti ini, sudah seharusnya seluruh bisnis termasuk bisnis barbershop melakukan protokol kesehatan yang sesuai dengan anjuran pemerintah,” pungkas Kevin.

Related

award
SPSAwArDS