Banyak operator seluler telah meluncurkan produk embedded SIM (eSIM) alias kartu SIM yang tertanam pada smartphone. Namun, Telkomsel masih bersikap wait & see alias menunggu dan melihat terlebih dahulu, soal produk eSIM.
Vice President Corporate Communications Telkomsel mengatakan saat ini perusahaan sedang melakukan review soal produk eSIM. Review yang dimaksud juga memastikan kesiapan adopsi teknologi eSIM.
“Telkomsel saat ini terus melakukan review atas implementasi teknologi e-SIM, terutama dalam memastikan kesiapan ekosistem industri untuk mengadopsi perkembangan teknologi terbaru ini,” ujarnya singkat, Selasa (28/3/2023).
BACA JUGA: Telkomsel Enterprise Dorong Kolaborasi Lewat Ajang Solution Day
Smartfren, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), dan XL Axiata adalah operator seluler yang telah merilis produk eSIM di Indonesia. Smartfren menjadi operator seluler perdana yang memperkenalkan eSIM pada pasar ritel di Indonesia.
Sementara itu, Indosat baru meluncurkan produk eSIM ke Indonesia pada Desember 2022. XL Axiata adalah operator seluler terakhir yang merilis eSIM di Indonesia, pada Jumat, 24 Mei 2023.
BACA JUGA: Gandeng ZTE, Telkomsel Uji Jaringan 5G di Sektor Maritim
Saki tidak menjelaskan secara terperinci kapan produk eSIM Telkomsel akan dirilis, ataupun mengonfirmasi bahwa perusahaan akan turut mengeluarkan produk serupa dengan operator seluler lainnya. Namun, dia menegaskan perusahaan akan menaati peraturan yang dikeluarkan pemerintah terkait eSIM.
“Dalam perkembangan eSIM di Indonesia, Telkomsel juga akan mematuhi regulasi atau kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah nantinya,” ucap Saki.
Penggunaan eSIM sendiri memang belum sejamak penggunaan kartu SIM fisik yang sudah dikeluarkan oleh seluruh operator seluler lainnya. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan eSIM sudah banyak diadaptasi oleh negara-negara maju, salah satunya Amerika Serikat (AS).
Dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, Indonesia tak dapat dimungkiri menjadi emerging market untuk teknologi ini. Sayangnya, meski sudah memulai debut perdananya pada empat tahun silam, eSIM belum mendapat simpati yang tinggi dari penduduk Indonesia.
Editor: Ranto Rajagukguk