Benarkah Infus Whitening Bisa Sebabkan Autoimun? Ini Penjelasan Dokter
Baru-baru ini, sebuah video TikTok menjadi perbincangan hangat di media sosial. Video tersebut menampilkan seorang wanita yang mengaku mengalami efek samping serius setelah melakukan infus whitening, yakni autoimun.
Pengunggah video ini menyebut dirinya mengalami gejala autoimun pada kulit sebagai dampak jangka panjang. Dalam video itu pula, ia juga memperlihatkan foto wajahnya yang penuh bercak merah.
Unggahan tersebut lantas memunculkan pertanyaan, apakah infus whitening alias pemutih kulit benar-benar bisa menyebabkan autoimun? Penyakit ini sejatinya terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri.
BACA JUGA: Mengenal Water Birth, Metode Melahirkan di Air
Biasanya, sistem imun bertugas melindungi tubuh dari serangan organisme asing seperti bakteri dan virus. Namun, pada penderita autoimun, sistem imun gagal membedakan antara sel sehat tubuh sendiri dan sel asing.
Akibatnya, tubuh justru menyerang sel-sel sehat dengan autoantibodi, yang dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai jaringan tubuh.
Namun, adakah hubungannya dengan infus whitening?
Menurut Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari IORA Clinic, Indriana Pratiwi, belum ada bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa suntik pemutih secara langsung memicu penyakit autoimun.
“Timbulnya penyakit autoimun kulit bisa disebabkan beberapa faktor. Sebut saja genetik, gaya hidup yang kurang sehat seperti seringnya terpapar polusi, sinar UV, merokok, obat-obatan, dan penyebab yang belum diketahui lainnya,” katanya, dikutip dari laman ioraclinic.com.
BACA JUGA: Selain Turunkan Berat Badan, Diet Mediterania Bisa Cegah Demensia
Indri menekankan pentingnya pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan jenis autoimun yang dialami. Diagnosis biasanya dilakukan melalui analisis gejala klinis dan pemeriksaan penunjang lainnya, sehingga tak bisa serta merta dikatakan bahwa infus whitening pemicunya.
Indri pun menegaskan bahwa infus pencerah kulit sah-sah saja dilakukan selagi dilakukan oleh dokter dengan dosis dan bahan yang tepat. Ia mengingatkan agar masyarakat tak sembarangan membeli produk pemutih secara online atau mencoba melakukannya sendiri di rumah.
“Jangan tergiur untuk membeli secara online dan melakuannya sendiri di rumah. Harus ada yang mengawasi serta memberikan dosis yang tepat demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” tutur Indri.
Editor: Ranto Rajagukguk