Smartwatch atau jam tangan pintar semakin populer sebagai alternatif gadget pendamping ponsel. Ada banyak argumen pendorong popularitasnya. Alasan paling mendasar tentu fungsionalitasnya terkait kemudahan yang ditawarkan. Jam tangan pintar memiliki banyak fitur berguna, mulai dari notifikasi hingga navigasi peta digital.
Kehadiran jam tangan pintar membawa dampak terhadap produk wearable lainnya seperti fitness tracker, yang popularitasnya menurun karena fungsi utamanya kini menjadi salah satu fitur pada produk jam tangan pintar.
Perusahaan riset CCS Insight menyebutkan penjualan fitness tracker turun 23% pada tahun 2017, berbanding terbalik dengan angka penjualan jam tangan pintar yang meroket pada periode yang sama. Lembaga riset lainnya, Statista, bahkan memproyeksikan bahwa pertumbuhan angka penjualan jam tangan pintar nyaris selalu mencapai dua kali lipat setiap tahunnya terhitung sejak tahun 2014 hingga saat ini.
Tren global ini juga terjadi di Indonesia dan menarik perhatian Priceza Indonesia sebagai platform pembanding harga dan mesin pencari belanja. Temuan yang didapatkan membandingkan tren pada tahun 2017 dengan enam bulan pertama tahun 2018.
Merek smartwatch terpopuler
Pada tahun 2017, belum ada merek tertentu yang menonjol. Kategori merek “Lain-lain” atau “Others” mendominasi pencarian dengan kontribusi sebesar 78%. Sementara produk Apple berada pada angka 9,6%, lalu diikuti Samsung di 4,2%, dan Sony di 1,8%.
Konstelasi berubah drastis pada tahun berikutnya. Dalam enam bulan pertama di tahun 2018, mulai terlihat beberapa merek yang menunjukkan tajinya. Xiaomi menjadi yang terpopuler dengan jumlah pencarian hingga 30,6%, disusul oleh Samsung (13,3%) dan Apple (10,9%).
Perubahan ini mengilustrasikan bahwa konsumen Indonesia mulai memiliki ide tentang merek tertentu dalam pencarian jam tangan pintar. Jika pada tahun 2017 hanya ada 1 dari 5 orang yang mengetahui tentang merek apa yang mereka cari. Di pertengahan 2018, 3 dari 5 pencari kini sudah memiliki gambaran tentang preferensi merek mereka.
Secara khusus, apresiasi perlu diberikan pada pabrikan Xiaomi, yang mampu merangsek dari posisi 6 pada tahun 2017 hingga akhirnya mengungguli merek lainnya pada pertengahan tahun 2018. Dalam konteks pencarian di Indonesia, saat ini Xiaomi adalah juaranya.
Model paling banyak dicari
Lebih dalam tentang pencarian produk, Mi Band 2 dari Xiaomi secara konsisten memuncaki daftar pencarian pada tahun 2017 (17,4%), bahkan memantapkan dominasinya pada 2018 (34,2%). Memasuki tahun 2018, mulai terlihat beberapa pencarian model yang muncul secara signifikan seperti Samsung Galaxy Gear (13,2%) dan Apple Watch Series 2 (7,7%). Mengikuti model tersebut, ada beberapa produk keluaran Garmin dengan kontribusi pencarian sekitar 1-4%.
Menurut Bayu Irawan, Co-Founder & Country Head Priceza Indonesia, Mi Band 2 merupakan produk dengan pasar yang sama sekali berbeda dengan kebanyakan produk lainnya. Baik dari segi spesifikasi teknis, fungsi utama, dan yang paling mencolok tentu saja harga.
“Mi Band 2 bukanlah jam tangan cerdas dengan berbagai fitur canggih seperti produk Apple dan Samsung, melainkan gawai sederhana untuk memonitor aktivitas seperti produk keluaran Garmin, namun dengan harga yang jauh lebih murah, sehingga menarik minat konsumen”.
Catatan lainnya, persentase agregat dari produk-produk Apple, Samsung, dan Garmin sebenarnya melebihi Mi Band 2. Sehingga dapat diinterpretasikan, bahwa pasar jam tangan pintar non-budgetpun sebenarnya eksis di Indonesia.
Editor: Sigit Kurniawan