Beragam inovasi dihadirkan oleh perusahaan dalam meningkatkan kualitas layanan untuk dapat bersaing di era sekarang. Hal ini pun dilakukan oleh Kereta Commuterline Indonesia (KCI) dalam mencapai targetnya untuk dapat melayani lebih dari 1 juta pelanggan setiap harinya.
Gotro Nu Riyadi VP Commercial KCI membeberkan strategi inovasi layanan yang dihadirkan oleh perusahaan penyedia jasa angkutan komuter tersebut.
Ia mengatakan langkah besar yang dilakukan oleh pihaknya dalam mengoptimalisasi pelayanan yakni dengan melakukan transformasi sistem ticketing yang beralih dari kertas ke kartu, bahkan ke digital.
“Langkah transformasi sistem ticketing ini pun berhasil memberikan dampak positif bagi revenue,” kata Gotro dalam sesi Quality Cost Synergy in Driving Competitiveness yang merupakan rangkaian acara MarkPlus Conference 2024 di Jakarta pada Kamis (7/12/2023).
BACA JUGA Tinggi Peminat, KCIC Gelar Whoosh Experience Program Tahap Ketiga
Tak hanya itu saja, Gotro menambahkan KCI juga menjalin kemitraan dengan pihak perbankan untuk mencapai cost synergy. Dengan skema sharing infrastructure, perusahaan jasa angkut ini bersama dengan mitranya memberikan kemudahan bagi penumpang saat akan melakukan transaksi.
Terbaru, KCI juga melakukan inovasi layanan ke arah online in offline dengan meluncurkan aplikasi C-Access untuk transaksi pembelian tiket perjalanan. Beragam inovasi yang dihadirkan untuk meningkatkan kualitas layanan ini pun memberikan dampak baik pada value perusahaan ke pelanggan dan pertumbuhan jumlah pelanggan setiap harinya.
Gotro menjelaskan KCI telah mengurangi biaya sebesar 88% dan terdapat peningkatan pendapatan dari biaya yang diefisiensi sebesar 245%.
BACA JUGA Kereta Cepat Whoosh Dorong Kunjungan Wisatawan di Bandung
Artinya, upaya KCI untuk memaksimalkan layanan dengan menjalin kolaborasi bersama sejumlah pihak dinilai berhasil membuat cost berkurang dan pendapatan meningkat.
Kembali lagi, inovasi layanan ini dihadirkan tentu saja untuk dapat terus bersaing di industri transportasi yang kini begitu ketat dengan adanya banyak pilihan jasa transportasi umum.
Editor: Ranto Rajagukguk