Memasuki tahun 2024, para pelaku bisnis harus mulai memutar otak, mengevaluasi keuangan dan penjualan di akhir tahun, serta mulai membuat marketing budget plan yang tepat.
Anda dapat melihat kinerja perusahaan Anda di tahun 2023 ini dan menjadikannya sebagai acuan untuk membuat rencana keuangan ke depan.
Mungkin Anda juga akan mencanangkan strategi marketing baru, meluncurkan produk inovasi, meningkatkan aktivasi pelanggan, dan lainnya. Itu semua tentu memerlukan pembiayaan yang cukup.
Lalu, bagaimana cara membuat marketing budget plan yang tepat? Simak pembahasan yang telah Marketeers lansir dari Entrepreneur.
1. Buat baseline dalam marketing budget
Umumnya, anggaran pemasaran adalah persentase dari pendapatan bisnis Anda. Misalnya, perusahaan yang tumbuh 1%-15% setiap tahun membutuhkan rata-rata anggaran pemasaran sebesar 16,5% dari pendapatan.
Perusahaan yang tumbuh 16%-30% akan menghabiskan anggaran pemasarannya sebesar 22% dari pendapatan. Sementara itu, perusahaan yang tumbuh 31%-100% akan menggunakan biaya pemasaran sebesar 50,2% dari pendapatan.
Polanya adalah semakin besar biaya yang dikeluarkan, maka akan semakin besar pula pertumbuhan yang akan didapatkan. Setiap perusahaan tentu berbeda-beda.
Anda dapat menentukan baseline bagi marketing budget Anda yang paling sesuai dengan skala perusahaan Anda atau juga melihat strategi pesaing Anda. Lakukan riset terhadap hal ini tentu penting untuk bisnis Anda.
Anda tidak perlu berpikiran bahwa marketing budget ini tidak dapat diubah ketika sudah Anda rencanakan, Anda dapat mengubahnya kapan saja sepanjang tahun sesuai dengan kebutuhan bisnis dan marketing Anda.
BACA JUGA: Perhitungan Biaya Pemasaran Jadi Penentu Kesuksesan Produk di Pasar
2. Jika Anda ingin mengembangkan bisnis di tahun depan, maka anggarkan 12%-18% biaya pemasaran
Ketika bisnis Anda dalam kondisi prima, maka jangan sampai Anda mengendurkan strategi pemasaran Anda. Ini sebuah kesalahan yang paling umum terjadi bagi pelaku bisnis.
Ketika penjualan Anda tinggi dan ingin tetap terus berkembang, maka studi menyebutkan bahwa Anda perlu pertahankan anggaran sebesar 12% sampai mendekati 18% jika ingin berkembang dengan lebih cepat.
Anda dapat mengintegrasikan beberapa jenis pemasaran yang dapat meningkatkan penjualan Anda. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pemasaran langsung yang dikombinasikan dengan digital ads dapat meningkatkan perhatian audiens sebesar 39% dibanding hanya berfokus pada media digital saja.
3. Jika bisnis sedang turun, naikkan anggaran 3%-10%
Ketika bisnis Anda dalam kondisi tidak sehat, jangan ragu untuk meningkatkan marketing budget Anda setidaknya 3% hingga lebih dari 10%. Setelah enam bulan, lakukanlah evaluasi.
Jika setelah enam bulan bisnis Anda belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan, maka evaluasi strategi yang Anda lakukan untuk sales dan marketing.
Tetapi ingat jangan kurangi anggaran Anda terlebih dahulu. Jangan lupa juga perhatikan model bisnis Anda dan lakukan penyesuaian yang akurat.
BACA JUGA: 4 Tips Lakukan Etika Pemasaran, Fair Pricing Tak Lagi Jadi Faktor Utama!
4. Jika meluncurkan produk baru, anggarkan 25%-35%
Ketika Anda meluncurkan produk atau layanan baru, yang Anda lalui sama seperti Anda memulai bisnis dari nol. Pemasaran yang Anda lakukan belumlah berfokus pada mencari pendapatan, melainkan untuk meningkatkan brand awareness terlebih dahulu.
Marketing budget plan yang Anda susun adalah untuk membangun merek agar dikenal oleh target audiens di tengah persaingan produk sejenis lainnya.
Dalam sebuah penelitian mengungkapkan bahwa startup harus menghabiskan 20%-30% anggaran tahunan untuk melakukan periklanan dan pemasaran, terutama pada dalam tahun pertama dan kedua.
Anda jangan berharap bahwa biaya pemasaran Anda akan cepat balik modal atau menghasilkan pendapatan yang setimpal. Fokus Anda adalah menarik perhatian calon pelanggan Anda dan ciptakan buzz yang positif terkait produk baru Anda.
Kesimpulannya, kesuksesan marketing budget plan Anda bukan hanya tentang seberapa banyak yang Anda keluarkan, namun tentang seberapa bijak Anda mengalokasikan anggaran pada strategi yang menghasilkan profit paling baik dan efektif.
Oleh karena itu, rutinlah untuk memonitor prospek dan sumber pendapatan Anda dengan cermat.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz
BACA JUGA: Bangun Brand Jadi Rumus Utama dalam Strategi Pemasaran UKM