Perhelatan olahraga akbar menjadi salah satu momen yang diincar banyak merek dan pelaku industri untuk beriklan. Pasalnya, momen ini menjanjikan audiens dalam jumlah yang besar dan heterogen. Target pasar yang digarap merek pun dengan mudah ditemui di sana. Hingga kuartal tiga 2018, Indonesia telah disuguhi dengan sejumlah momen perhelatan olahraga kelas dunia. Lantas, seperti apa dampak yang terasa terhadap angka belanja iklan?
Gelaran Piala Dunia dan Asian Games menjadi momentum yang paling banyak menarik perhatian pemain industri dan merek untuk beriklan, terutama melalui televisi.
Ketika Piala Dunia digelar pada Juli lalu, penonton tayangan Piala Dunia berhasil mencapai perolehan angka reach hingga 65%. Dari sisi share pertandingan final yang mempertemukan antara Perancis dan Kroasia mendominasi perhatian penonton dengan perolehan rating sebesar 5,5% dan share 27,5%.
Pertandingan lain yang mendapat angka rating and share cukup tinggi adalah pertandingan pada putaran 16 besar yang mempertemukan Brazil dan Meksiko dengan rating 5,3% dan share 23,6%. Pertandingan antara Spanyol dan Rusia juga memperoleh rating dan share yang cukup tinggi, masing-masing adalah 5% dan 22,9%.
Salah satu merek yang gencar beriklan di momen Piala Dunia adalah McDonald’s sebagai salah satu sponsor resmi sejak tahun 2002. Begitu loyal terhadap gelaran olahraga, McDonald’s percaya perhelatan olahraga merupakan ajang sarat akan value dan tepat untuk merepresentasikan apa yang ingin mereka sampaikan.
“McDonald’s memang selalu mendukung kegiatan ke arah olahraga karena kami percaya active life balance sangat penting di mana makan harus selalu diimbangi dengan olahraga. Nilai ini dapat kami sampaikan melalui perhelatan olahraga. Untuk itu, kami selalu mensponsori acara olahraga seperti Olimpiade, Fifa World Cup, Euro Cup, Asian Para Games hingga berbagai perhelatan olahraga lokal,” ujar Associate Director of Marketing McDonald’s Indonesia Caroline Kurniadjaja kepada Marketeers.
Tren serupa juga terjadi pada momen Asian Games 2018, hasil pantauan Nielsen Television Audience Measurement (TAM) di 11 kota, sepanjang pelaksanaan Asian Games 2018 yang berlangsung pada 18 Agustus-2 September 2018, angka reach tayangan terus meningkat. Di hari akhir Asian Games 2018, angka kumulatif pemirsa yang berhasil menjangkau sampai dengan 85,4% penonton televisi.
Rating tertinggi masih diperoleh laga pertandingan sepak bola yang mempertemukan Indonesia dengan Hongkong yang meraih rating 9,4% dan share 35,6%. Disusul oleh olahraga favorit, bulu tangkis, antara Indonesia dengan China dengan angka rating 7,9% dan share 35,6%. Pertandingan sepak bola antara Indonesia dan Uni Emirat Arab mendapat rating dan share cukup tinggi, masing-masing 7,9% dan 40,2%.
Melihat kepemirsaan yang cukup besar selama momentum penyelenggaraan olahraga tersebut di kuartal ketiga 2018, Nielsen Ad Intel juga mencatat bahwa sepanjang kuartal ketiga total belanja iklan televisi mencapai Rp 31,9 triliun. Dari nilai total tersebut, kontribusi dari penyelenggaraan Piala Dunia 2018 di bulan Juli meraup belanja iklan sebesar Rp 311,2 miliar sedangkan Asian Games 2018 sebesar Rp 747, 8 miliar.
“Momen-momen seperti penyelenggaraan World Cup dan Asian Games ini tentunya mendatangkan peluang yang cukup langka bagi pengiklan karena tidak terjadi setiap tahun. Bahkan pelaksanaan Asian Games di Indonesia mungkin akan terjadi lagi dalam belasan atau puluhan tahun mendatang,” ujar Hellen Katherina, Direktur Eksekutif Media, Nielsen Indonesia.
Editor: Sigit Kurniawan