Indonesia akan melewati sekali lagi pesta demokrasi pada Pilkada serentak tahun 2024. Ajang sudah pasti akan dimanfaatkan oleh para Calon Kepala Daerah (Cakada) untuk melakukan personal branding atau mengkampanyekan diri. Banyak cara kampanye yang dapat dipilih, termasuk berkampanye menggunakan teknologi seperti generative artificial intelligence (AI) dan Big Data.
Salah satu platform yang memungkinkan kampanye berbasis data adalah Pilkada.Ai. Platform ini dirancang untuk mengoptimalkan efektivitas kampanye melalui analisis data politik yang akurat. Platform juga mengklaim dapat menyediakan strategi pemenangan yang efisien hingga level TPS.
BACA JUGA: Sambut Penerapan AI Generatif, MediaTek Rilis Dimensity 9300+,
Di dalam aplikasinya, beragam fitur disediakan, termasuk peta politik dan navigasi yang dirancang untuk microtargeting di tingkat kecamatan dan nanotargeting di TPS prioritas.
Fitur ini memungkinkan para calon kepala daerah untuk menerapkan strategi kampanye yang tepat sasaran dan menghemat biaya secara signifikan.
“Salah satu fitur unggulan kami adalah aplikasi tim sukses yang dilengkapi dengan survei pushpoll, geo-tagging, dan teknologi anti fake GPS. Fitur ini dirancang untuk mengamankan dan memaksimalkan efisiensi penggunaan dana kampanye,” kata Nadia Shabilla, CEO Pilkada.AI dalam laporan tertulis yang dikutip pada Selasa (28/5/2024).
Untuk memungkinkan fitur ini, Pilkada.AI didukung oleh teknologi Large Language Model (LLM), machine learning, dan Generative AI terkini.
BACA JUGA: Inovasi AI Generatif, Meta Platforms Rilis Llama Model 3
Teknologi ini dapat mengolah jutaan data menjadi strategi yang personal dan nanotargeting bagi para calon kepala daerah. Penggunaan teknologi tersebut juga mampu menghasilkan rekomendasi kampanye yang positif berdasarkan isu-isu kritikal yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Dari sisi komunikasi kampanye, Pilkada.AI dapat merancang komunikasi kampanye mulai dari slogan, narasi pidato, caption media sosial dan target sasaran iklan kampanye dengan teknologi AI.
Teknologi ini dirancang untuk membantu calon kepala daerah meningkatkan peluang memenangkan pemilihan dalam kampanye mereka.
“Platform ini bukan hanya meningkatkan kesempatan menang dalam pilkada, tetapi juga membuat para calon kepala daerah dapat selalu memahami kondisi sehari-hari di tengah masyarakat,” tutup Nadia.