Berdayakan Dealer Mobil, Startup Broom Raih Pendanaan US$ 3 Juta

marketeers article

Dealer mobil pada umumnya bekerja dengan cara tradisional. Tak sedikit dealer mobil merasa kesulitan saat melakukan digitalisasi bisnis dalam melakukan penjualan dan menemukan pembeli yang tepat di lokasi. Bahkan aspek pembiayaan pun kerap menjadi tantangan para dealer, lantaran kurangnya dokumentasi. Broom yang merupakan perusahaan pembiayaan berbasis teknologi dengan fokus menyediakan solusi keuangan menyeluruh inventaris dealer mobil, baru saja meraih US$ 3 juta dalam putaran pre-Seed Funding yang dipimpin oleh AC Ventures.

Menariknya,  Quona Capital dan beberapa angel investor termasuk Kopi Kenangan dan Lummo ikut serta dalam putaran tersebut. Berangkat dari hasil pendanaan ini, Broom berencana untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan dengan meningkatkan pengalaman pelanggan berbasis teknologi melalui inovasi produk dan layanan, melebarkan sayap jangkauannya di kota-kota besar Indonesia, dan menambah jumlah tim hingga akhir tahun 2022.

Broom memiliki tujuan untuk menjadi pusat bagi digitalisasi jaringan dealer di Indonesia. Ditunjukkan dengan berada di posisi unik sebagai pemain fintech yang menyediakan platform tunggal bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di bidang otomotif dalam mendigitalkan proses bisnisnya. Tak heran melalui platform Broom, UKM otomotif dapat mengelola inventaris, memperoleh akses ke pembiayaan, serta mengelola sejumlah instrumen penjualan. 

“Kami ingin menjadi pilihan utama bagi para dealer mobil bekas untuk mengembangkan bisnis mereka dengan menyediakan berbagai produk dan layanan. Dengan dukungan dari beberapa investor yang percaya terhadap visi kami, ini akan semakin meningkatkan kepercayaan diri kami untuk terus berjuang dalam perjalanan kami memberdayakan dealer mobil bekas di Indonesia,” imbuh Pandu Adi Laras, Founder dan CEO Broom.

Melalui platformnya, Broom menyediakan tiga solusi bagi dealer. Mulai dari kesempatan untuk meningkatkan aspek operasional dealer, mengaktifkan penjualan online, hingga memperoleh akses ke pembiayaan yang di antaranya menawarkan fasilitas pinjaman jangka pendek dengan tingkat bunga yang kompetitif. Hal ini karena Broom memiliki kemitraan dengan lembaga keuangan yang menyediakan pembiayaan murah. Dengan begitu, para pengguna Broom dapat mengakses fasilitas pinjaman dengan memanfaatkan persediaan yang ada sebagai jaminan dengan proses persetujuan yang cepat.

“Seiring dengan penetrasi digital yang semakin marak di berbagai industri, aspek pembiayaan menjadi peluang yang sangat besar. Industri mobil bekas mencapai nilai transaksi tahunan sebesar US$ 14 miliar, dan dealer UKM menyumbang lebih dari 80% walaupun tanpa akses ke pembiayaan yang terjangkau. Kami melihat Broom berupaya untuk memberdayakan dealer-dealer ini melalui produk keuangan dan pendukung lain untuk membantu meningkatkan skala bisnis mereka,” ujar Adrian Li, Founder & Managing Partner, AC Ventures. 

Berdiri pada tahun 2021, Broom ini telah memiliki lebih dari 2.000 dealer mobil bekas di wilayah Jabodetabek dan optimistis dapat terus bertambah, mengingat startup ini memiliki kemitraan yang menjanjikan dengan lembaga keuangan besar, seperti BRI Finance, dan BRI Insurance.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

 

Related