PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) belum lama ini merayakan ulang tahun ke-11 dengan kado istimewa. Amartha mendapatkan pendanaan baru senilai US$ 28 juta atau setara dengan Rp 405 miliar. Pendanaan ini dipimpin oleh Women’s World Banking Capital Partners II (WWB), bersama dengan MDI Ventures. Selain itu, perusahaan juga didukung oleh investor lama mereka, seperti Mandiri Capital Indonesia dan UOB Venture Management.
Masih dalam rangka perayaan ulang tahun, perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending ini memberdayakan perempuan pengusaha ultra mikro, khususnya di daerah pedesaan. Amartha memberikan pinjaman modal usaha berbasis kelompok, mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 10 juta. Tentunya disertai dengan pendidikan literasi keuangan dan pelatihan kewirausahaan.
Melalui aksi ini, Amartha memastikan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan permodalan usaha. Bahkan, tanpa riwayat kredit atau jejak transaksi digital sebelumnya. Amartha membuka peluang baru bagi perempuan untuk dapat memberikan tambahan penghasilan keluarga dari rumah dan di saat mereka harus mengurus anak.
“Kami ingin memberikan dampak pada kesejahteraan perempuan di desa dan perekonomian bangsa. Pendanaan baru ini, akan memperkuat bisnis Amartha yang berbasis group lending (grameen model), mempercepat inovasi produk, dan meluncurkan layanan tambahan bagi peminjam dan pendana,” ungkap Andi Taufan Garuda Putra, Founder & CEO Amartha.
Amartha menjadi investasi pertama yang dilakukan WWB di Asia Tenggara. WWB Capital Partners II sendiri adalah dana investasi lensa gender kedua yang didirikan oleh Women’s World Banking. Organisasi nirlaba global ini telah menangani inklusi keuangan perempuan selama 40 tahun terakhir.
Melalui investasi ini, perusahaan berupaya untuk menutup kesenjangan gender dalam inklusi keuangan. Selain itu, dapat membantu mendapatkan kinerja terbaik untuk melayani segmen perempuan berpenghasilan rendah, memperluas keragaman gender, dan memanfaatkan solusi inovatif untuk meningkatkan jangkauan dan keterlibatan masyarakat. Di sisi lain, MDI Venture dan Telkom Group yang berpartisipasi mendukung pendanaan ini, berupaya melakukan digitalisasi dan inklusi finansial di wilayah yang tidak terlayani perbankan di pedesaan.
Selama pandemi, Amartha terus berkembang dan menjadi lebih kuat. Total saldo pinjaman dan penyaluran modal usaha, telah melampaui level sebelum adanya pandemi COVID-19. Hal ini menjadi tanda tonggak pemulihan ekonomi yang mencapai 100%. Amartha meningkatkan kualitas skor kredit dan berhasil mempertahankan tingkat kredit bermasalah (NPL) di 0,07% untuk semua pendanaan setelah Juni 2020.
Amartha juga memperkuat kerja sama dengan beberapa mitra institusi keuangan baru, salah satunya adalah Bank Jatim. Kedepan, Amartha terbuka untuk kolaborasi dengan pihak manapun, yang ingin mewujudkan kesejahteraan merata melalui pemberdayaan perempuan. Hingga saat ini, Amartha telah menyalurkan lebih dari Rp 3,55 Triliun pinjaman, kepada lebih dari 661.369 perempuan pengusaha ultra mikro di lebih dari 18.900 desa di Jawa, Sumatera dan Sulawesi.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz