Perusahaan rintisan di bidang pertanian Eden Farm berhasil meraih pendanaan Seri A sebesar US$ 19 juta atau setara Rp 270,5 miliar (kurs Rp 14.239 per US$). Rencananya modal yang didapatkan dari Trihill Capital, OCBC Ventures, Investible, Corin Capital, serta Global Founders Capital akan digunakan untuk memberdayakan petani lokal.
Co-founder dan Chief Executive Officer (CEO) Eden Farm David Setyadi Gunawan menuturkan, suntikan dana itu akan dialokasikan untuk menghubungkan petani lokal dengan pembeli seperti hotel, restoran, kafe, pasar basah, dan bisnis besar lainnya. Dia ingin berupaya menyederhanakan rantai pasok makanan dengan mengganti perantara untuk memberikan margin dan harga yang lebih baik bagi petani dan pembeli.
“Pada akhir tahun 2022, kami berencana memperluas jangkauan di 25 kota dan delapan kabupaten, memasok lebih dari 100 ribu pelanggan dengan tingkat pemenuhan 100% lebih dari 1.000 unit penyimpanan,” katanya dilansir dari KrAsia, Selasa (9/11/2021).
Startup yang didirikan pada tahun 2017 ini merupakan platform e-commerce Business to business (B2B) yang telah bekerja sama dengan lebih dari 2.000 petani di Jawa dan melayani lebih dari 53.000 pelanggan.
David mengklaim pendapatan petani di ekosistemnya meningkat lebih dari tiga kali lipat setelah bergabung dengan platform Eden Farm. Platform ini ia klaim mampu mengurangi biaya pelanggan hingga 30%. “Kami berencana menggunakan investasi baru untuk memperkuat infrastruktur rantai pasok dan kemampuan teknologinya. Termasuk mendanai ekspansi pasar dan merekrut lebih banyak anggota tim,” ujarnya.
Editor: Sigit Kurniawan