CIMB Niaga Syariah bakal melakukan spin off dari sang induk, PT CIMB Niaga Tbk. Namun, hingga kini perseroan belum menentukan apa langkah selanjutnya yang akan mereka tempuh.
“Kami belum tahu apakah akan mencari mitra strategis atau gimana. Kami belum kebayang. Yang jelas, bisnis model kami adalah melakukan leveraging,” kata Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara.
Dari sisi permodalan, Pandji mengatakan bahwa CIMB Niaga sudah memiliki rasio kecukupan modal atau CAR di angka 16%. Selanjutnya, CIMB Niaga Syariah juga akan terus meningkatkan CAR itu untuk beberapa tahun ke depan. “Kami harus masuk ke bank buku III karena induk kami sendiri sudah ada di buku IV. Masih ada waktu untuk memperkuat,” katanya.
Karenanya, CIMB Niaga Syariah telah melakukan berbagai persiapan untuk memperkuat infrastrukturnya. Selain memperkuat dari sisi produk, CIMB Niaga Syariah terus melakukan pelatihan kepada sumber daya manusianya. Bahkan, CIMB Niaga Syariah mengklaim telah melakukan pelatihan kepada 17.000 orang di sepanjang 2017 lalu. “Jumlah pegawai kami sekitar 13.200 orang. Jadi ada yang mendapatkan pelatihan hingga dua kali. Kami telah menyelenggarakan 1.800 training, baik secara offline atau online melalui web based,” kata Diah Rachma Paramaiswari, Head of Syariah Consumer Banking & Product CIMB Niaga Syariah.
Selain itu, CIMB Niaga Syariah juga berencana menerbitkan Sukuk atau obligasi syariah senilai Rp 4 triliun. Namun, Pandji menjelaskan bahwa penggalangan dana dari pasar modal ini bukan karena CIMB Niaga Syariah sedang kesulitan likuiditas.
“Kami akan menerbitkan sukuk sebesar Rp 4 triliun secara bertahap. Likuiditas kami sangat baik. Rasio dana pihak ketiga dan kredit kami masih di angka 84%. Tujuan kami adalah memperkenalkan CIMB Niaga Syariah ke capital market. Menaikkan awareness. Selain itu juga untuk membuka kesempatan pembiayaan jangka panjang,” kata Pandji.
CIMB Niaga Syariah juga menghadirkan produk Tabungan Pahala Haji. Produk ini menghadirkan diferensiasi kartu ATM yang bisa dipakai di Indonesia dan Arab Saudi. Di sini, CIMB Niaga Syariah bekerja sama dengan Bank Al-Rajhi. “Selain menghadirkan ATM dengan bahasa Indonesia, nasabah juga terbebas dari biaya. Padahal biaya yang dikenakan bisa mencapai 5 riyal (Rp 18.000an). Nasabah tak perlu bawa bank notes karena lumayan mahal,” kata Diah.