Film Civil War karya sutradara Alex Garland berhasil menempati posisi teratas di box office Amerika Utara pada pekan debutnya. Film laga distopia ini berhasil memperoleh pendapatan sebesar US$ 25,7 juta atau setara Rp412,76 miliar pada akhir pekan.
Angka tersebut sukses membuat Civil War mampu menggeser Godzilla x Kong: The New Empire yang sebelumnya berada di posisi puncak.
Mengutip dari laman Variety, Civil War sukses mencetak rekor baru sebagai film A24 dengan pembukaan pekan pertama terbesar. Selain itu, film tersebut juga mencatat awal terbesar untuk kategori film dengan rating R pada tahun 2024.
Capaian yang diraih oleh Civil War pun mendapat pujian oleh David A Gross dari perusahaan konsultan film Franchise Entertainment Research.
BACA JUGA Rekomendasi Film Perang Dunia di Tengah Hebohnya World War 3
“Ceritanya tidak secara langsung berkaitan dengan partai politik, namun mampu memprovokasi perasaan partisan di antara penonton. Ini adalah keseimbangan yang bagus untuk dicapai. Dengan begitu, penonton terlibat secara emosional, dan itu mengesankan untuk sebuah film thriller,” ujar David, dikutip dari laman Variety, pada Selasa (16/4/2024).
Di sisi lain, Civil War mendapatkan penilaian B- dari CinemaScore, yang artinya tidak merekomendasikan penonton untuk menyaksikan. Namun kembali lagi, A24 merupakan rumah produksi di balik film-film kontroversi, seperti “Beau Is Afraid”, “Killing of a Sacred Deer”, dan “The Lobster”.
Proses produksi film Civil War telah menelan biaya sebanyak US$ 50 juta dan menjadikannya sebagai film termahal A24 hingga saat ini. Akan tetapi, A24 juga telah menjual haknya ke pasar luar negeri, yang akan membantu studio mendapatkan kembali investasinya bahkan sebelum film tersebut diputar di layar lebar di Amerika Utara.
Lantas seperti apa kisah dari film tersebut? Simak berikut ini sinopsis film Civil War.
BACA JUGA Suka dengan Siksa Kubur? Ini 5 Film Serupa Bergenre Horor Psikologis
Sinopsis
Film berdurasi 1 jam 49 menit ini berfokus pada kehidupan tim jurnalis yang melakukan perjalanan melintasi Amerika Serikat selama Perang Saudara Amerika kedua yang sedang meningkat. Masing-masing karakter dalam film ini akan dihadapkan pada tantangan moral dan fisik yang begitu besar sehingga alur cerita film ini dipenuhi dengan ketegangan.
Terlihat dalam trailer-nya, terdapat adegan-adegan yang intens dan emosional, serta begitu menggambarkan kekacauan yang melanda Amerika Serikat pada masa depan.
Bagaimana nasib para tim jurnalis dalam situasi perang tersebut? Sayangnya, hingga kini belum ada informasi rencana penayangan film itu di Indonesia.
Editor: Ranto Rajagukguk