Berkaca dari Mahasiswi FKH Unair: 4 Tips Hadapi Orang Tua Overprotektif
Alasan bunuh diri mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) mulai menemukan titik terang. Berdasarkan surat wasiat yang ditinggalkannya, ia merasa putus asa karena sang ibu overprotektif.
Surat wasiat yang ditulis dengan bahasa Inggris itu menyiratkan bahwa CA, si mahasiswi, merasa tidak berguna karena sikap ibunya yang overprotektif. Ia mengaku tidak bisa membuat keputusan apa pun, hingga akhirnya memilih mengakhiri hidup sebagai bentuk ‘kebebasan.’
“Dear Mom, terima kasih selama ini telah melindungiku. Tetapi sekarang perlindunganmu terasa sia-sia. Aku tidak pernah membuat keputusanku sendiri dalam hidup ini. Sekarang inilah bagaimana aku menunjukkan kebebasanku,” demikian terjemahan surat tersebut.
BACA JUGA: Dirasakan Mahasiswi FKH Unair, Ini Bahaya Pola Asuh Overprotektif
Berkaca dari kasus ini, menghadapi orang tua yang overprotektif memang tidaklah mudah. Sifat yang demikian sejatinya bermaksud baik, mereka mengkhawatirkan anaknya, sehingga selalu berusaha untuk melindunginya.
Di sisi lain, sebagai anak, lambat laun tentu akan merasa sesak jika selalu dikhawatirkan secara berlebihan, apalagi sampai tidak dipercaya untuk membuat keputusan sendiri. Anak akhirnya merasa kurang nyaman dan menjadi kurang bebas mengekspresikan diri.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi orang tua overprotektif. Berikut ulasannya, sebagaimana dijelaskan Puspita dalam buku Selamatkan Keluargamu dari Broken Home!!! (2015):
Diskusikan Bersama
Orang tua terkadang tidak sadar bahwa dirinya overprotektif, sebab mereka menganggap itu sebagai bentuk kasih sayang. Untuk itu, sebagai anak, cobalah diskusikan bersama atas apa yang dirasakan ketika mereka bersikap overprotektif.
Namun, pastikan Anda memilih waktu yang tepat agar tidak memicu emosi orang tua. Anda bisa mengajak keduanya berbincang bersama saat makan malam, lalu mintalah mereka untuk memahami keadaan Anda.
Utarakan Keinginan
Setelah itu, utarakanlah apa yang sebenarnya Anda inginkan dan butuhkan secara terbuka. Sebab, orang tua tidak akan bertindak sesuai dengan keinginannya jika mereka tahu keinginan dan kebutuhan anaknya.
BACA JUGA: Kenali Bahaya Helium, Gas yang Sebabkan Mahasiswi FKH Unair Tewas
Buktikan Kemandirian
Sikap protektif orang tua terkadang dipicu dengan ketidakyakinan terhadap anaknya. Mereka takut jika si buah hati belum bisa mandiri dan bertanggung jawab atas keputusannya.
Karena itu, setelah mengutarakan keinginan, buktikan pula bahwa Anda bisa mandiri. Sekaligus, juga bisa bertanggung jawab atas apa yang Anda inginkan dan butuhkan tadi.
Ajak Orang Tua Terlibat
Jika orang tua masih tidak bisa percaya, cobalah ajak mereka untuk sesekali terlibat dalam kegiatan yang sedang Anda lakukan. Dengan begitu, mereka bisa melihat sendiri bagaimana kemampuan dan tanggung jawab Anda atas keputusan yang dibuat.
Itulah beberapa cara untuk menghadapi orang tua overprotektif. Jika cara tersebut belum berhasil, cobalah berkonsultasi dengan psikolog. Semoga bermanfaat!
Editor: Ranto Rajagukguk