Berkaca dari Tren “Gak Bisa Yura”, Ini Cara Berhenti Memaksa untuk Dicintai

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Memaksa seseorang untuk mencintai Anda adalah pendekatan yang seringkali berakhir dengan dampak negatif, baik untuk diri sendiri maupun orang yang terlibat. Meski begitu, rupanya tak sedikit yang melakukan hal ini lalu mencurahkannya dalam tren “gak bisa Yura” di media sosial.

“Gak bisa Yura” belakangan ini memang menjadi tren di media sosial, khususnya TikTok. Warganet menggunakan penggalan lagu Risalah Hati yang dinyanyikan Yura Yunita untuk meluapkan isi hatinya yang tak bisa membuat seseorang jatuh cinta padanya.

Adapun lirik yang dimaksud adalah, “Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta.” Bukan hanya percintaan, lirik tersebut juga dijadikan sarana untuk meluapkan unek-unek tentang kehidupan secara umum.

BACA JUGA: Dengarkan Respons Tubuh saat PDKT, Ini 4 Tanda si Dia Tidak Baik untuk Anda

Meski sedang menjadi tren, ada baiknya Anda tidak ikut-ikutan untuk memaksa seseorang agar mencintai Anda. Sebab, ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan kesejahteraan emosional diri sendiri. 

Melansir Psychology Today, saat Anda memaksa seseorang untuk merasakan sesuatu yang tidak mereka rasakan, seringkali membuat stres, kecemasan, dan rasa sakit yang mendalam. Ini karena Anda menginvestasikan energi dan emosi pada sesuatu yang tak bisa Anda kendalikan.

Kalaupun orang yang Anda paksa tersebut sepakat untuk mencoba mencintai Anda, justru akan menciptakan ketidakjujuran dalam hubungan. Cinta yang dipaksakan tidak akan menghasilkan fondasi yang kuat untuk hubungan jangka panjang.

Untuk itu, Anda perlu berhenti memaksa seseorang untuk mencintai dengan mengubah mindset dan tindakan yang berfokus pada kesehatan emosional. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda berhenti:

BACA JUGA: Ekspresi Tampak Santai usai Alami Kejadian Traumatis, Apa Sebabnya?

Sadari dan Akui Perasaan Anda

Langkah pertama adalah menyadari dan mengakui perasaan bahwa ingin dicintai seseorang merupakan hal yang normal. Namun, penting untuk mengidentifikasi kapan perasaan tersebut menjadi obsesi atau tekanan.

Terima Kenyataan dan Move On

Terima kenyataan bahwa tidak semua orang akan merasakan hal yang sama seperti yang Anda rasakan. Proses penerimaan ini mungkin memerlukan waktu, tetapi penting untuk memahami bahwa cinta yang tulus tidak bisa dipaksakan.

Fokus pada Pengembangan Diri

Investasikan waktu dan energi pada pengembangan diri. Lakukan aktivitas yang meningkatkan keterampilan, minat, dan kebahagiaan Anda. Fokus pada pengembangan diri dapat membantu mengurangi ketergantungan emosional dan meningkatkan kepercayaan diri.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS