Berkat Kolaborasi, Jamkrindo Berhasil Tingkatkan Aset dan Ekuitas

marketeers article

Selama 44 tahun bergelut dalam bisnis penjaminan kredit, kini Jamkrindo telah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan perbankan. Selain kerjasama yang dilakukan perbankan, pemerintah pun turut berperan besar dalam membantu Jamkrindo untuk terus tumbuh. Setiap tahun Jamkrindo  memperoleh tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang cukup besar.

“Kerjasama yang dilakukan berbagai pihak ini menghasilkan hasil yang luar biasa. Pertumbuhan aset Jamkrindo terus meningkat dari Rp 2,99 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp 10,02 triliun pada tahun 2014. Selain itu, pertumbuhan ekuitas pun meningkat dari Rp 1,89 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp 8,39 triliun di tahun 2014,” ujar Nanang Waskito Direktur Penjaminan saat acara BUMN Marketeers Club di Kantor Jamkrindo, Jakarta, Kamis (22/1/2014).

Selain itu, pertumbuhan asset dan ekuitas, pertumbuhan laba Jamkrindo juga terus memberikan kontribusi yang baik bagi stakeholder, walaupun pada tahun 2013 sedikit melambat. Hal ini karena siklus bisnis Jamkrindo menghadapi ketidakpastian apakah Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan tetap digulirkan di tahun selanjutnya atau tidak. Untuk itu, pada tahun 2013 merupakan suatu titik dimana Jamkrindo harus mengubah arah bisnis dan budaya Jamkrindo dengan melakukan transformasi.

“Pada tahun 2013, Pak Diding melakukan perubahan di internal. Salah satunya adalah terkait bisnis penjaminan. Jamkrindo membagi penjaminan menjadi dua, yaitu penjaminan bank dan penjaminan non bank. Dan, inilah yang menjadi peluang bagi kami. Dari sisi demand, kami perlu membrikan pelayanan dan produk yang sesuai dengan kebutuhan UMKM itu sendiri,” tambah Nanang.

Untuk mendukung perubahan tersebut, Jamkrindo membuka cabang di seluruh ibukota provinsi, dari 11 cabang menjadi 35 cabang dengan 21 Kantor Unit Pelayanan. Tidak hanya itu, Jamkrindo mengganti strategi bisnis dari follows the bank dengan melakukan dua pendekatan sesuai POJK Tahun 2014 No.6 bahwa penjaminan itu dilakukan dengan dua pola pendekatan, yaitu penjaminan langsung dan penjaminan tidak langsung. Penjaminan langsung memberikan kontribusi sekitar 10% dari total pendapatan Imbal Jasa Penjaminan (IJP) Jamkrindo.

“Terkait target Jamkrindo di tahun 2015 ini, kami mengharapkan market share penjaminan langsung bertambah menjadi 30%. Lalu, kami menargetkan Rp 77 triliun kredit maupun pembiayaan yang disalurkan ke UMKM, 30% dari pola penjaminan langsung dan 70% dari penjaminan tidak langsung,” pungkas Nanang.

Related

award
SPSAwArDS