GrabTaxi sebagai aplikasi pemesan taksi menawarkan kemudahan bagi penumpang dalam memesan taksi dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan teknologi. Melalui aplikasi GrabTaxi, pengemudi taksi dipertemukan dengan penumpang dalam waktu yang relatif singkat sehingga penumpang tidak perlu khawatir menunggu berlama-lama. Hingga saat ini, GrabTaxi telah diunduh oleh lebih dari 3,6 juta pengguna yang berasal dari Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
“Perbedaan GrabTaxi dengan aplikasi pemesan taksi lain adalah dalam segi kualitas. GrabTaxi menyeleksi secara ketat semua pengemudi GrabTaxi sehingga mereka yang terbaik yang dapat bergabung dengan GrabTaxi,” ujar Kiki Rizki selaku Kepala Pemasaran GrabTaxi Indonesia.
Untuk menjamin keamanan penumpang, GrabTaxi menyeleksi secara ketat semua sopir. GrabTaxi memilih sopir-sopir terbaik sehingga rekrutmen yang dilakukan tidak main-main. Mekanismenya adalah mereka mengirimkan aplikasi ke GrabTaxi. GrabTaxi tidak menerima pengemudi lepasan atau pribadi. Biasanya, pengemudi mengetahu GrabTaxi dari rekomendasi teman-teman mereka yang sudah sukses bergabung dengan GrabTaxi.
“Kami akan mengecek secara personal apakah mereka memiliki catatan kriminal, seperti pernah ditilang atau pernah kecelakaan, dan sebagainya. Setelah itu, kami akan berbicara kepada teman-teman mereka mengenai sopir tersebut. Langkah selanjutnya adalah berbicara dengan manajer atau supervisor untuk mengetahui kinerja mereka selama ini. Terakhir, kami meminta surat keterangan baik,” tambah Kiki.
Kiki memaparkan operator taksi yang pengemudinya bergabung dengan GrabTaxi menyambut positif kerja sama ini. Dengan GrabTaxi, pengemudi taksi dapat memenuhi setoran minimal yang disyaratkan operator dan mendapatkan tambahan penghasilan.
Saat ini, sopir GrabTaxi di Indonesia sudah mencapai 2.000 orang. Dan, satu pengemudi bisa mendapatkan pesanan lebih dari tiga kali dengan GrabTaxi. Bahkan, ada pengemudi yang mendapatkan penghasilan Rp 10 juta per bulan. Menurut Kiki, pendapatan yang baik dan besar inilah yang menjadi alasan pengemudi untuk memberikan servis terbaik ke penumpang.
Untuk terus mempertahankan kualitas pengemudinya, GrabTaxi rutin mengadakan pelatihan dua minggu sekali dan ada pertemuan sebulan sekali bagi mereka yang baru dan update tentang GrabTaxi karena sebagian besar mereka harus terus diedukasi mengenai penggunaan aplikasi Grabtaxi. Selain itu, GrabTaxi juga memberikan pelatihan mengenai kebersihan personal, kebersihan taksi, dan mengingatkan untuk selalu mencek kembali apakah ada barang penumpang yang tertinggal atau tidak.
Selain itu, GrabTaxi memposisikan diri sebagai aplikasi dengan fitur keamanan tinggi. “Penumpang bisa mengetahui foto pengemudi, nomor taksi, nomor handphone pengemudi, dan lokasi pengemudi. Selain itu, penumpang juga bisa Share My Ride dengan keluarga, rekan kantor, teman, dan sebagainya untuk memberitahukan keberadaan mereka secara real time,” tambah Kiki.
Saat ini, Kiki mengaku belum memonetisasi GrabTaxi di Indonesia. GrabTaxi akan mulai monetisasi ketika Indonesia sudah siap seperti Malaysia dan Singapura. Saat ini, Lanjut Kiki, GrabTaxi masih fokus mengenalkan aplikasinya pada masyarakat Indonesia. Salah satunya dengan menawarkan promo potongan harga. Melalui promo tersebut, pertumbuhan pengguna GrabTaxi mampu mencapai triple digit.