Shipper, perusahaan teknologi yang menyediakan solusi logistik belum lama ini berkolaborasi dengan BenihBaik untuk memberdayakan lebih dari 450 usaha ultra mikro di seluruh Indonesia melalui pelatihan digitalisasi bisnis dan pemberian modal bantuan usaha. Pelatihan tersebut diselenggarakan pada 21-24 Juni 2022 melalui pembekalan materi strategi bisnis kepada para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Budi Handoko, Co-founder dan COO Shipper memahami terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi UKM untuk masuk ke digital, di antaranya adalah karena rendahnya literasi digital dan keuangan, serta akses ke pasar. Sebagai perusahaan yang memiliki visi untuk maju bersama UKM dan melalui semangat Teman Kamu Berjuang, Shipper berkomitmen untuk berjuang bersama para UKM dengan memberikan dukungan yang selama ini perusahaan dapatkan dari mereka.
“Usaha kecil, khususnya skala ultra mikro di Indonesia sangat terdampak pandemi. Rata-rata dari mereka mengalami penurunan omset hingga 50%. Banyak dari mereka yang masih minim literasi digital dan keuangan serta sulit mendapatkan fasilitas perbankan. Pelatihan dan fasilitasi yang diinisiasi Shipper bersama BenihBaik ini diharapkan dapat mengangkat kembali ekonomi mereka, yang pada akhirnya juga akan menumbuhkan kembali perekonomian nasional,” ujar Budi.
Terkait pemberdayaan UKM ini, Andy F Noya, CEO dan Founder BenihBaik mengatakan UKM memang salah satu yang terdampak oleh pandemi COVID-19. Namun demikian, mereka jugalah yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia bangkit lebih cepat.
“Memang bukan usaha sepihak, tetapi upaya sinergi semua pihak yang bekerja keras, bahu membahu. Kini, kami juga ingin 450 UKM teredukasi kembali bersama Shipper agar mereka mampu mengembangkan strategi dan taktik mengelola bisnis di tengah persaingan yang semakin ketat,” kata Andy.
Dalam pelatihan ini, Shipper membantu para pelaku usaha ultra mikro menjalankan strategi bisnis digital omnichannel menggunakan pendekatan multisaluran yang memungkinkan pelanggan mengetahui pengembangan suatu produk secara realtime. Dengan demikian, memudahkan pelanggan untuk mencari informasi produk dan membelinya melalui berbagai channel. Mereka juga dapat mengintegrasikan pengelolaan pergudangan, logistik, dan semua tokonya di berbagai martketplace hanya dengan satu aplikasi.
Selain pelatihan digitalisasi bisnis, Shipper juga memberikan bantuan modal masing-masing sebesar Rp 5 juta untuk 25 UKM terbaik dan yang paling membutuhkan. Seleksi dilakukan mulai dari sesi pelatihan berdasarkan partisipasi peserta, lalu dilanjutkan dengan pemberian coaching clinic selama tiga bulan.
Editor: Ranto Rajagukguk