School of Business & Managament Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama MarkPlus, Inc. kembali membuka Executive MBA Strategic Marketing Batch 2 Class of 2018. Dalam pembukaan yang digelar di Philip Kotler Theater Jakarta, Sabtu (20/1/2018), Founder and Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya memberikan materi pengantar terkait strategi pemasaran saat ini.
Dalam kelas tersebut, Hermawan memaparkan bagaimana dunia pemasaran saat ini telah terdisrupsi oleh fenomena VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). Pemasar kini dituntut melakukan pendekatan pemasaran baru. Lebih dari Marketing 3.0 yang memiliki core pada human-centric marketing, teknologi kini membawa para pemasar kepada gelombang Marketing 4.0.
Marketing 4.0 dikatakan Hermawan merupakan pendekatan pemasaran yang mengkombinasikan interaksi online dan offline antara perusahaan dengan pelanggan. Saat ini, pelanggan tidak hanya terpaku pada salah satu channel, melainkan keduanya. Seorang pelanggan bisa saja memilih produk yang ingin beli melalui ranah online, kemudian membeli produk tersebut secara offline. Sebagai tuntutan yang harus dipenuhi, perusahaan pun harus melakukan omnichannel untuk survive dalam kompetisi ini.
Hermawan menyatakan bahwa customer path pun telah berubah. Jika dulu loyalitas konsumen dinilai ketika mereka sampai pada tahap akhir 4A (Aware, Attitude, Act, and Act again), kini loyalitas pelanggan sampai pada tahap 5A (Aware, Appeal, Ask, Act, Advocate). Dalam customer path yang baru ini, pemasaran tradisional dan digital marketing harus terintegrasi bersama.
Yang jelas, sambung Hermawan, Marketing 4.0 memandang pengembangan konektivitas machine-to-machine dan artificial intelligence harus diimbangi dengan konektivitas human-to human guna memperkuat customer engagement.