Carousell Group, salah satu grup re-commerce terkemuka di kawasan Asia Tenggara, secara resmi telah mengakuisisi sebuah platform artificial intelligence (AI) end-to-end re-commerce elektronik pertama di Indonesia, Laku6. Langkah ini menjadi bagian dari visi Carousell untuk menjadikan barang bekas sebagai pilihan pertama bagi pengguna.
Didukung oleh unit Temasek Heliconia Capital, proses akuisisi jadi lebih optimal sehingga mempercepat sirkularitas dalam elektronik bekas. Kerja sama Carousell Group dan Laku6 ini akan memperkuat posisi Carousell sebagai pemimpin pasar pada industri elektronik, yang diprediksi meningkat lebih dari 2,5 kali menjadi US$ 18,6 miliar Rp 279 triliun pada tahun 2026.
Quek Siu Rui, CEO dan Co-Founder Carousell mengatakan kemitraan ini akan memperkuat kombinasi dengan menggabungkan teknologi diagnostik jarak jauh AI pertama milik Laku6, platform re-commerce dengan puluhan juta pengguna Carousell, serta investasi modal terbesar pada ruang perdagangan ulang elektronik di wilayah Asia Tenggara.
“Peluang perdagangan ulang elektronik adalah salah satu yang win-win-win, bagus untuk pengguna dengan perangkat baru yang terjangkau, bermanfaat bagi lingkungan karena orang menjual dan membeli barang bekas alih-alih yang baru, dan peluang bisnis yang menarik,” ujar Rui dikutip dari Carousell Group.
Teknologi diagnostik jarak jauh AI milik Laku6 dinilai dapat mempermudah penjualan karena dapat memeriksa kondisi ponsel bekas dari jarak jauh dalam waktu kurang dari dua menit. Telah berhasil memeriksa dan bertransaksi dengan lebih dari setengah juta ponsel serta melayani lebih dari 16.000 pedagang ponsel, kemampuan Laku6 memungkinkan untuk merubah ponsel menjadi uang tunai dalam waktu sekitar satu jam.
Kemampuan eksklusif ini dapat membantu proses pemeriksaan fungsi perangkat lunak dan perangkat keras dari jarak jauh. Hal ini membuat proses tersebut lebih kredibel dan memberikan kepercayaan serta kenyamanan pada pembeli maupun penjual.
Alvin Yap, CEO dan Founder Laku6 menyatakan antusiasmenya karena menjadi bagian dari pemimpin pasar re-commerce regional yang memiliki kesamaan visi. Kedua belah pihak telah berkomitmen untuk menjadikan barang bekas sebagai pilihan pertama dan mempercepat pertumbuhan permintaan perdagangan ulang elektronik di Asia Tenggara.
“Dengan skala dan investasi Carousell, kami berada di posisi yang tepat untuk menciptakan formula pemenang dan menawarkan solusi kami yang telah terbukti kepada audiens pengguna akhir dan pedagang yang sangat besar,” tutur Alvin.
Editor: Ranto Rajagukguk