Bersama PT Bintang Toedjoe, Kemenkop UKM Perkuat Industri Pertanian

marketeers article
Bersama PT Bintang Toedjoe, KemenKopUKM Perkuat Industri Pertanian (Foto: Kementerian Koperasi dan UKM RI)

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menggandeng PT Bintang Toedjoe untuk bekerja sama. Hal ini dilakukan guna mengusung program pembengan sekaligus memperkuat rantai pasok komoditas pertanian di Tanah Air.

Dengan pengembangan dari hulu sampai ke hilir, rantai pasok usaha mikro, terutama pada komoditas pertanian, akan diperkuat. Langkah-langkahnya meliputi tahap produksi, pengolahan hasil produksi, pembinaan dan pendampingan, hingga pemasaran hasil produk melalui offtaker, yang melibatkan PT Bintang Toedjoe bagi para petani jahe merah.

“Kami harus memastikan komoditas atau hasil dari para petani sudah mendapatkan pembeli, salah satu contohnya melalui pendampingan yang dilakukan oleh PT. Bintang Toedjoe pada petani jahe merah untuk memberikan kriteria produk agar bisa masuk ke dalam rantai pasok,” kata Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM, Eddy Satriya, dikutip dari laman Kemenkop UKM.

Kehadiran offtaker pada nilai rantai pengembangan komoditas pertanian dapat memberikan manfaat pada para pelaku usaha mikro. Melalui pendampingan mengenai budi daya hingga jaminan penyerapan hasil produksi oleh pasar dengan harga yang bersaing sehingga dapat memberikan keuntungan untuk petani.

“Harapannya acara ini bukan hanya menjadi CSR perusahaan, tetapi juga menciptakan peluang usaha dengan memanfaatkan lahan kritis atau tidak terpakai dari para petani, dan memaksimalkan SDM kita yang layak mendapatkan income lebih baik,” ujar Eddy.

Program pengembangan rantai pasok komoditas pertanian ini juga harus menggandeng sejumlah stakeholder, baik dari pihak pemerintah maupun swasta sehingga dapat memperluas peluang usaha bidang pertanian. Sari Pramadiyanti, Head of Strategic Business Unit PT Bintang Toedjoe turut mengungkapkan pihaknya sempat memiliki kendala terkait penemuan bahan baku jahe merah yang berkualitas. 

Hal inilah yang mendorong perusahaan untuk menciptakan standardisasi dengan mengajak mitra petani khusus agar dapat turun langsung ke area hulu dan menjadi kualitas produk.

“Harapannya melalui sinergi ini, kami dapat menyamakan visi dan misi dalam memberdayakan masyarakat untuk lebih mandiri, khususnya dalam mengurangi impor pada bahan baku dengan memperkuat produksi dalam negeri,” tutur Sari.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related