Bersiap AI Marketing Telah Tiba, Saatnya Marketer dan Teknologi Bersinergi

marketeers article
AI marketing | sumber: 123rf

Istilah AI marketing saat ini menjadi sangat populer dan ramai diperbincangkan oleh para pegiat pemasaran di seluruh dunia. Perkembangan dunia marketing dari waktu ke waktu membuat para marketer perlu mampu melompat dan bertransformasi lebih cepat dari perubahan itu sendiri. 

Banyak perusahaan, terutama tim marketing juga mulai mengadopsi teknologi sebagai solusi untuk mengefisiensikan operasional pemasaran hingga meningkatkan customer experience. Dengan mengimplementasikan AI marketing, marketer akan jauh lebih komprehensif dalam memahami siapa target audiens. 

Agar AI marketing ini dapat Anda pahami lebih dalam, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini:

Apa yang dimaksud AI marketing?

Menurut HubSpot, AI marketing adalah ketika marketer menggunakan artificial intelligence (AI) untuk dapat mengumpulkan berbagai insight kepada pelanggan dan memproduksi konten yang jauh lebih baik. Dilansir dari Marketing Evolution, AI marketing menggunakan teknologi artificial intelligence untuk mengotomatisasi pengambilan keputusan, berdasarkan pengumpulan data, analisis data, dan observasi pelanggan atau tren ekonomi yang berdampak pada marketing. 

AI marketing mengumpulkan jutaan data dan profil pelanggan untuk mempelajari bagaimana strategi komunikasi yang paling tepat dan pesan yang paling sesuai dengan efisiensi yang maksimum. AI marketing juga mendukung personalisasi dan mengoptimasi customer journey, seperti chatbot, iklan tertarget, dan produksi konten. 

Cara kerja dari strategi ini dimulai dengan collecting data, mempelajari customer behavior, dan menganalisis informasi untuk membantu bisnis mencapai tujuan. 

BACA JUGA: Omnichannel Marketing, Demi Customer Experience yang Powerful

Kelebihan dari AI marketing

1. Meningkatkan ROI

AI mampu menganalisis data dan informasi sebagai pertimbangan marketer dalam menghasilkan strategi yang lebih baik, sehingga kualitas campaign meningkat, dan berdampak pada peningkatan profit. 

2. Meningkatkan hubungan pelanggan

Personalisasi yang dihadirkan dalam strategi pemasaran dapat berdampak pada eratnya hubungan pelanggan dengan brand. Hal ini akan mendorong pembelian berulang dan pelanggan loyal. 

3. Pengambilan keputusan dalam strategi pemasaran yang lebih baik

Kelebihan utama dari strategi ini adalah membantu pengambilan keputusan pemasaran strategis menjadi lebih baik, akurat, dan cepat. AI akan membantu bisnis Anda, menganalisis data, memprediksinya, dan merancang strategi yang tepat secara otomatis.

Kekurangan dari AI marketing

1. Kualitas konten masih perlu perbaikan

Hanya mengandalkan AI sebagai alat untuk menghasilkan konten mungkin bukanlah jalan yang baik. Meskipun AI diklaim sudah sangat pintar menyerupai otak manusia, namun AI tetap bukan manusia itu sendiri.

Konten yang dihasilkan oleh AI sering kali kurang akurat, bias, bahkan mungkin kurang sejalan dengan brand Anda. Sebagai marketer, Anda bertanggung jawab untuk melakukan review dan cek ulang untuk melakukan perbaikan. 

2. Privasi pelanggan

Dalam memanfaatkan AI marketing, AI akan membutuhkan data-data pelanggan yang mungkin sifatnya cukup privasi. Oleh karena itu, Anda perlu taat dan patuh dengan AI software yang memenuhi ketentuan dan kebijakan privasi tersebut. 

Selektiflah dalam memilih dan menggunakan teknologi yang berkaitan dengan privasi pelanggan. 

BACA JUGA: Lifestyle Marketing: Strategi hingga Contoh Legendaris

Penerapan AI dalam strategi marketing

Tak dimungkiri jika AI dapat berkontribusi dalam banyak strategi pemasaran. Berikut beberapa penerapan AI yang juga bisa Anda gunakan dalam strategi pemasaran.

1. Content marketing: AI dapat membuat konten menjadi terpersonalisasi dalam waktu singkat.

2. Product marketing: Dengan melakukan tracking perilaku pengguna, AI dapat menggunakan rekomendasi dan feedback pelanggan dan memprediksi pembelian.

3. Email marketing: AI dapat menganalisis performa email marketing dan mengirimkan email otomatis berdasarkan perilaku dan karakteristik pelanggan.

4. Iklan: AI dapat meningkatkan kinerja iklan, baik dari tampilan, pay per click, dan lainnya agar iklan menjadi tepat sasaran.

5. Market research: AI dapat menghimpun data dalam jumlah besar sebagai bahan pengambilan keputusan untuk membuat inisiatif pemasaran.

6. Dynamic pricing: AI dapat menyesuaikan harga secara real-time dan kompetitif, terutama bagi produk pangan yang seringkali fluktuatif. 

BACA JUGA: 5 Rekomendasi Buku Marketing Terbaik pada Tahun 2023!

Contoh penerapan AI marketing

Banyak perusahaan telah menerapkan AI marketing demi mendapatkan berbagai keuntungan yang telah disebutkan sebelumnya.

Netflix

Netflix menggunakan AI untuk dapat menyampaikan pesan yang tepat pada orang yang tepat di waktu yang tepat. Netflix memanfaatkan data tontonan sebelumnya sebagai bahan rekomendasi kepada pelanggan. 

Rekomendasi film atau TV show akan berbeda di setiap pelanggan sesuai dengan karakteristik masing-masing pelanggan. Dengan begitu, Anda akan terus mendapatkan rekomendasi terbaik yang paling sesuai dengan genre favorit Anda. 

Anda akan merasa puas dengan dilayani oleh Netflix. Anda merasa kebutuhan Anda terpenuhi dengan baik dan tidak perlu beralih ke online streaming platform lain. 

Real-time personalization yang dihadirkan Netflix bertujuan untuk meningkatkan tingkat konversi pelanggan dan customer experience.

Spotify

Spotify memiliki kesamaan dengan Netflix. Dengan AI, Spotify menjadi sangat memahami diri Anda sebagai pendengar setia. 

Spotify mencoba memahami musik yang Anda sukai atau podcast favorit Anda berdasarkan playlist lagu Anda. Ini membuat rekomendasi Spotify menjadi sangat terkustomisasi dan terkurasi di setiap user.  

Inilah salah satu strategi yang membuat Spotify menjadi platform streaming yang populer saat ini. Personalisasi yang diberikan pun tidak hanya berhenti pada platform saja. 

Spotify menyentuh Anda dari berbagai channel. Spotify juga menjangkau Anda melalui email marketing yang memberikan rekomendasi lagu secara personal. 

Ini membuat selera lagu Anda terasa sangat dimengerti oleh Spotify, bukan? Tujuannya? Jelas untuk menghasilkan pesan pemasaran yang otomatis dan mampu mengonversi leads menjadi user karena pesan tersampaikan pada target yang tepat.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai AI marketing yang makin booming dan gencar dipelajari oleh para marketer di era digital. Perkembangan yang begitu cepat ini harus diimbangi oleh kemampuan dan kapabilitas tim marketer yang adaptif dan agile. 

AI marketing tidaklah lagi menjadi bayangan masa depan, tetapi sudah begitu hadir di depan mata Anda.

BACA JUGA: Personalized Marketing: Setiap Konsumen Ingin Kebutuhannya Dimengerti

Editor: Ranto Rajagukguk

Related