Elon Musk, CEO Tesla memutuskan untuk melanjutkan proses pembelian Twitter senilai US$ 44 miliar. Kabar mengejutkan itu mengemuka dalam surat tertulis perwakilan Musk kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS).
“Kami menulis untuk memberitahu Anda bahwa pihak Musk bermaksud untuk melanjutkan transaksi yang dimaksud, dengan syarat dan tunduk pada ketentuan yang ditetapkan di dalamnya,” tulis surat tersebut dikutip dari TechCrunch, Rabu (5/10/2022).
Elon Musk dan Twitter sempat berseteru perihal syarat dan ketentuan dalam proses pembelian. Media sosial (medsos) itu diduga telah mengelabui Musk terkait jumlah bot di Twitter.
Tanpa memberikan bukti atas klaim tersebut, Musk menuding sebanyak 20% basis pengguna Twitter adalah akun palsu/spam. Sementara itu, Twitter telah lama mempertahankan kurang dari 5% pengguna aktif harian yang dimonetisasi.
Namun, tampaknya Musk tidak lagi berniat untuk mempermasalahkan isu tersebut.
“Kami menerima surat dari pihak Musk yang telah mereka ajukan ke SEC. Tujuan perusahaan adalah untuk menutup transaksi di US$ 54,20 per saham,” kata Twitter dalam pernyataannya.
Pengumuman Musk membuat harga saham Twitter meroket lebih dari 12%, bergerak ke atas US$ 47 per saham. Dalam surat itu, Musk juga bermaksud untuk melanjutkan kesepakatan dan berharap seluruh gugatan dalam persidangan bersama Twitter ditunda.
Sampai saat ini, tidak diketahui apa yang mendasari keputusan Musk melanjutkan pembelian. Menjelang persidangan yang akan dimulai pada 17 Oktober, ada sejumlah isu yang menjadi perhatian.
Pengadilan baru-baru ini menerbitkan sejumlah teks Musk tentang kesepakatan, yang mana terungkap bahwa miliarder tersebut makin tak antusias dengan pembelian Twitter di tengah konflik Rusia-Ukraina dan ekonomi global yang memburuk.
Dalam kicauannya, Selasa (4/10/2022) malam, Musk menilai membeli Twitter akan memberikan akselerasi untuk proyek X. “X, aplikasi segalanya,” tulis Musk.
Proyek software misterius Musk mungkin menjadi berita bagi semua orang selain kesepakatan pembelian Twitter. Sebelumnya, CEO Space X itu akan meluncurkan situs medsos bernama X jika rencana pembelian Twitter gagal.
Musk adalah pemilik X.com, domain web yang dibelinya kembali dari Paypal. Disinyalir, aplikasi bernama X hanyalah lelucon yang dibuat Musk.