Beyond Zero, Ambisi Toyota Kurangi Emisi Secara Holistik

marketeers article
Beyond Zero menjadi semangat yang ditonjolkan Toyota dalam GIIAS 2024. (FOTO: Marketeers/Eric)

Kepedulian perusahaan terhadap penurunan emisi karbon terus bergema, begitu pula dari Toyota yang ikut berkontribusi lewat semangat ‘Beyond Zero’ miliknya. Lewat semangat ‘Beyond Zero’, pabrikan asal Jepang ini berambisi menurunkan emisi karbon secara holistik karena tak hanya menyasar penurunan emisi kendaraan bermotor.

Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota Astra Motor menjelaskan, ada beragam cara Toyota dapat mendorong turunnya emisi karbon. Salah satu yang diperkenalkan adalah kolaborasi merek dengan Jejakin.

“Dengan Jejakin, setiap orang juga bisa mengukur berapa kontribusi karbonnya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, kami juga mengajak orang-orang untuk mengetahui tentang carbon neutrality,” kata Anton dalam konferensi pers Toyota di ajang pameran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di ICE-BSD, Tangerang, Banten pada Selasa (23/7/2024).

BACA JUGA: Perluas Opsi Elektrifikasi, Toyota Luncurkan All New Prius

Langkah ini menjadi opsi bagi konsumen untuk berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon selain dengan memiliki mobil listrik.

Meskipun, dalam industri otomotif, elektrifikasi masih menjadi senjata utama para pelaku industri otomotif dalam penurunan emisi karbon.

Karenanya, penguatan lini kendaraan listrik mulai dari tipe hybrid, plug-in hybrid, maupun battery electric vehicle (BEV) menjadi poros Toyota mewujudkan ambisi ‘Beyond Zero’.

Ia menekankan, penguatan lini juga didukung dengan penguatan ekosistem, seperti penambahan jumlah charging station. “Jadi di dealer kami sudah ada 111 charging station, tiga di antaranya adalah ultrafast charging. Kemudian di tempat umum juga ada beberapa dan ini sudah hampir di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.

BACA JUGA: Dorong Elektrifikasi, The Stones Hotel dan Toyota Hadirkan Shuttle Elektrik

Di satu sisi, meski era elektrifikasi kendaraan makin berkembang, Anton tak memungkiri kehadiran kendaraan konvensional masih akan tetap ada.

Karenanya, merek perlu menyajikan inovasi yang bisa dilakukan dengan memberikan opsi unit yang mendukung bensin ramah lingkungan seperti biodiesel maupun bioetanol.

Tentu, ini menjadi opsi menarik bagi masyarakat yang ingin berperan dalam menekan emisi tapi blm bisa menggunakan kendaraan listrik karena sejumlah faktor tertentu.

“Semua orang bisa berkontribusi. Jadi tidak ada yang kita tinggal. No one left behind. Ini bukan soal mobil listrik, ini soal mengurangi emisi karbon,” pungkas Anton.

Editor: Eric Iskandarsjah

Related

award
SPSAwArDS