Transaksi elektronik milik PT PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) saat ini menjadi yang tertinggi di Indonesia. BI pun menantang KCJ agar mengembangkan produk e-money mereka ke sektor transaksi lain alias jangan hanya jago kandang.
Menanggapi hal tersebut, di lain kesempatan, Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek M.N Fadhila mengatakan bahwa hal ini telah menjadi bahasan yang serius di pihak KCJ. Fadhila sendiri tidak pernah mau meluncurkan produk bila kita tidak siap. Perlu pemikiran yang matang dan diskusi yang lama.
“Kami memang sedang menjajaki potensi bisnis e-money ini. Senang sih, kalau kartu KJC yang multitrip bisa digunakan untuk transaksi di tempat lain, mungkin di moda transportasi yang lain atau di ritel. Tapi, kami sedang berhitung,” papar Fadhila.
Fadhila dan timnya pun sedang mengkaji semua hal terkait dengan itu. KCJ pun punya produk lain, yakni vending machine. Ini juga bisa dikembangkan lagi. Misalnya, KCJ kembangkan dengan memberi menu bayar telepon, PLN, PBB (pajak bumi dan bangunan). Tapi, menurutnya, ini tidak gampang karena harus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan yang terkait.
“Kami membaca semua potensi itu dan mengkaji dengan hati-hati. Supaya ini tidak jadi blunder. Seperti kasus gelang multitrip yang sempat kami tahan setahun. Ketika pede, kami luncurkan. Kami cetak hampir 20 ribu dan sekarang tinggal sedikit,” lanjut Fadhila.
Keberhasilan gelang Multitrip pun KCJ kembangkan ke berbagai bentuk mainan. Beberapa hal di atas merupakan prioritas kajian yang terjadi di kubu KCJ guna meningkatkan pelayaan kepada penunmpang di segala aspek.
Editor: Sigit Kurniawan