BliBli berencana membidik segmen pasar quick commerce dengan lebih serius. Perusahaan mengatakan sudah menjalankan pilot project untuk masuk ke dalam pasar quick commerce. Fransisca Krisantia Nugraha, Executive VP Consumer Goods Blibli mengatakan perusahaan menjalankan pilot project dengan menghadirkan dark store. Dark store sendiri masih berjumlah satu unit.
Krisantia mengatakan pilot project sudah berjalan kurang lebih tiga bulan. Perusahaan sebelumnya memang telah memiliki layanan antar dalam waktu kurang dari dua jam.
“Kita sudah punya dark store yang ada di Jakarta Barat. Kedepannya kita akan buka lagi beberapa di tahun ini. Sejauh ini kita lihat traction-nya bagus,” ujar Krisantia kepada Marketeers di kantor BliBli, Senin (25/7/2022).
Alasan dari adanya pilot project ini menurut Krisantia karena perusahaan sudah mengerti hitungan bisnis untuk layanan quick commerce. Model quick commerce sendiri menekankan pada kecepatan layanan antar barang, yang artinya penggunaan armada transportasi berperan penting untuk menjaga kecepatan pengantaran. Namun, pengadaan armada transportasi sendiri tidak bisa dibilang murah.
“Kita juga mencoba untuk melihat dulu density-nya seberapa, transaksi hariannya seberapa. Nanti kalau kita sudah confident, kita baru jalan. Sejauh, ini sudah coba beberapa bulan, dan sudah oke. Jadi kita akan coba buka beberapa lagi,” ujarnya.
Pilot project quick commerce BliBli bisa dibilang sukses. Krisantia mengatakan transaksi per mingguan naik hampir dua kali lipat. Dalam menjalankan pilot project ini, Krisantia mengatakan perusahaan juga menggandeng third party logistic, meski tidak menyebutkan pihak logistik yang digandeng. BliBli juga menggunakan pengiriman milik sendiri dalam menjalankan pilot project ini.
“Kita pakai 3PL (third party logistic) dan kurir kita sendiri. Di BliBli kita ada BliBli Express Service, ada juga di situ,” ucapnya.
Krisantia mengaku perusahaan tidak terlalu khawatir dengan kehadiran startup yang berfokus pada quick commerce. Menurutnya, makin banyak pemain, maka kian cepat adopsi masyarakat terhadap layanan quick commerce.
“Yang diinginkan adalah sustainability. Bukan cuma kita bisa bertahan selama 11 tahun, namun bagaimana kita bisa bertahan 11 tahun lagi. Sekarang ini kita melihat dengan maraknya startup yang masuk ke quick commerce sebagai edukasi. Kita pasang iklan, orang sudah langsung tahu,” ucapnya.
Penambahan dark store sendiri akan dilakukan BliBli. Namun, Krisantia enggan menyebut jumlah pasti, alih-alih menyebut jumlah penambahan banyak, dan akan berfokus di area Jabodetabek. BliBli berencana untuk melebarkan pilot project ini lebih luas. Namun, transaksi untuk produk consumers good masih terkonsentrasi di Jabodetabek.
Editor: Ranto Rajagukguk