Afiliasi Global Ritel Indonesia (AGRA) menyebutkan pemain ritel asal Moskow, Rusia bakal menanamkan investasi sebesar US$ 2 juta atau setara Rp 31,7 miliar (kurs Rp 15.891 per US$). Mereka berencana melakukan ekspansi ke Indonesia dengan membuka gerai di Tanah Air.
Roy Nicholas Mandey, Ketua Umum AGRA menjelaskan saat ini rencana tersebut tengah dikomunikasikan dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dijadwalkan pada Desember 2024 negosiasi bisa segera rampung dan selanjutnya proses realisasi investasi bisa terlaksana.
BACA JUGA: Industri Ritel Jadi Kunci Meningkatkan Konsumsi Domestik Dalam Pertumbuhan Ekonomi
“Sebelumnya mereka sudah ke Indonesia untuk bertemu Pak Rosan Roeslani, Menteri Investasi untuk melakukan pembahasan investasi ini tapi belum bisa bertemu karena sedang tugas di luar negeri. Kami berharap beliau bisa menjadi hub agar proses investasi ini bisa segera terealisasi,” kata Roy, dikutip Senin (2/12/2024).
Menurutnya, peritel tersebut akan membuka gerai seperti minimarket atau supermarket di Indonesia sehingga membutuhkan mitra yang cocok untuk menjalankan bisnis ini.
BACA JUGA: Sasar Sektor Ritel, WIR Group Kembangkan API untuk Fitur Quick Commerce
Di sisi lain, Roy mendorong pemerintah untuk makin mempermudah proses perizinan dan investasi, terutama bagi pemodal asing di Indonesia. Dia menilai meskipun sudah ada sistem online single submission (OSS), namun pelaksanaannya di lapangan masih berjalan tidak sesuai harapan.
“Soal perizinan sampai sekarang masih ada beberapa yang mengatakan jauh panggang dari api. OSS masih menjadi SOS, itu memang kami rasakan,” katanya.
Secara terperinci, Roy menjelaskan beberapa masalah yang kerap terjadi di industri ritel yang akan memperluas ekspansi atau investasi yakni adanya ketidaksesuaian komunikasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Kebijakan yang tumpang-tindih dengan kementerian lain pun harus segera diharmonisasikan untuk mempercepat proses realisasi.
“Kami berharap banyak sekali komunikasi dan koordinasi dapat dipermudah dan dipercepat. Ini yang sangat ditunggu-tunggu oleh investor,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk