Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia secara tidak langsung mempercepat transformasi digital. Hampir seluruh sektor mulai beralih ke digital. Untuk itu, cloud memainkan peran penting sebagai salah satu solusi penyimpanan data perusahaan.
Pemerintah Indonesia sendiri saat ini telah mendorong pemanfaatan cloud. Dengan menggunakan cloud, pemerintah dapat menghemat penyimpanan data yang saat ini terlalu besar, karena dikelola oleh server milik pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah mendorong semua lembaga pemerintahan untuk tidak lagi membeli server, melainkan dengan menggunakan cloud.
Peluang bisnis ini ditangkap oleh perusahaan telekomunikasi dan penyedia layanan pusat data, Lintasarta dan meluncurkan brand yang bernama Cloudeka. Cloudeka merupakan hasil karya anak bangsa yang menyediakan layanan cloud untuk perusahaan besar, institusi pemerintahan dan UKM. Layanan ini juga dilengkapi dengan enkripsi end-to-end untuk menjaga data perusahaan.
Ginandjar, Marketing & Solution Director Lintasarta Rezky memaparkan beberapa fitur unggulan yang dimiliki oleh Cloudeka. Pertama, Deka Prime. Deka Prime merupakan skema paper use dan virtual machine untuk memudahkan pelanggan. Kedua, Deka Box, yaitu object storage untuk mengelola data.
“Layanann Deka Prime dilengkapi dengan berbagai fitur lengkap untuk memudahkan bisnis customer. Sedangkan Deka Box merupakan layanan object storage untuk mengelola aplikasi ataupun data perusahaan,” kata Gianandjar.
Ketiga, Deka Vault. Ginandjar mengatakan bahwa layanan Deka Vault ini merupakanan layanan cloud backup untuk membantu pelanggan dalam melakukan sinkronisasi data. Keempat, Deka Premium, yaitu layanan private cloud untuk satu pelanggan.
“Deka Vault dapat membantu pelanggan untuk menyinkronkan server virtual utama. Sedangkan Deka Premium merupakan layanan private cloud yang hanya di dedikasikan untuk satu pelanggan saja,” lanjut Ginandjar.
Kelima, yaitu Deka Harbor, layanan Cloud berbasis container untuk mengelola aplikasi perusahaan. Ginandjar mengatakan bahwa layanan ini berbasis payment platform as a service (PPaaS). Terakhir, Deka Sense, yaitu aplikasi kecerdasan sosial yang menghasilkan wawasan sosial dengan merangkum, menganalisis, dan memantau sentimen publik dan isu-isu yang sedang tren dari percakapan yang terjadi di media sosial & media online.
“Kami membuat semua fitur ini menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Kami sesuaikan semua fitur untuk memenuhi future demand. Dari awal lahir, semua produksi awal sampai operasional jug adibuat oleh anak bangsa. Tidak ada pihak lain yang terlibat,” jelas Ginandjar.
Ginandjar turut mengatakan bahwa dengan adanya produk Cloudeka dapat memberikan dukungan untuk seluruh kebutuhan pelaku bisnis di masa sekarang, maupun masa mendatang. Apalagi, saat ini hampir semua perusahaan membutuhkan tempat untuk menyimpan data perusahaan yang jumlahnya tidak sedikit.
“Cloudeka ini lahir basisnya dari kebutuhan bisnis yang ada saat ini, dan di masa mendatang. Kami harap, at the end, selain sebagai support system perusahaan, kami juga bisa memberikan kontribusi untuk Indonesia dalam meningkatkan kembali perekonomian nasional,” tutup Ginandjar.
Editor: Eko Adiwaluyo