Big Data, Cara Bojonegoro Melacak Kemiskinan

marketeers article

Teknologi Big Data bukan hanya milik perusahaan saja. Salah satu kabupaten di Jawa Timur, Bojonegoro misalnya telah menjajal Big Data dalam program Open Government Partnership. Melalui teknologi itu, Bojonegoro bisa memampukan berjalannya pemerintahan dengan baik, menjawab persoalan-persoalan kabupaten dengan cepat dan tepat – dari masalah banjir, panen, hingga kemiskinan.

Suyoto, Sang Bupati menyebutnya dengan Democatic Insurance. Pemkab Bojonegoro pun terpilih sebagai satu-satunya wakil Indonesia dalam Pilot Project Open Government. Pada prinsipnya, saya tidak mau kehilangan kepercayaan rakyat. Ketika saya tahu bahwa sumber daya keuangan kami terbatas, maka kami harus terbuka,” kata Suyoto.

Sedikitnya ada lima hal yang ingin disasar Suyoto melalui Big Data. Yakni pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, pelayanan perizinan, pelayanan publik, dan pembangunan infrastruktur. Hasilnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bojonegoro meningkat dari Rp 50 miliar menjadi lebih dari Rp 300 miliar. Di Bojonegoro, mulai banyak anak-anak muda memanfaatkan TI untuk berjualan.

Tak hanya itu, Bojonegoro juga bisa mencatatkan panen di angka 9.700 ton, karena bisa melakukan manajemen air, pertanahan, cuaca, dan sebagainya.  Dengan teknologi, kami bisa mengetahu persis kantong-kantong kemiskinan dengan masing-masing masalahnya. Dengan ini, kami juga bisa menentukan daerah-daerah mana yang akan kami bangun sebagai sentra industri untuk mengangkat perekonomian,” kata Suyoto, yang meraih penghargaan Regional Marketeers Award ini.

 

Artikel selengkapnya bisa dibaca di
Majalah Marketeers edisi Des 2016-Jan 2017

Related

award
SPSAwArDS