Bio Farma, induk Holding BUMN Farmasi menjalin kerja sama komersial dengan Takeda untuk pemasaran Vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD). Melalui kerja sama tersebut, Bio Farma akan menjalankan komersialisasi dari vaksin DBD kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), TNI/Polri, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan Pemerintah Daerah.
Sementara itu, Takeda akan menjalankan penjualan vaksin DBD di segmen privat. Shadiq Akasya, Direktur Utama Bio Farma menyampaikan pihaknya akan berperan aktif dalam membantu mengatasi salah satu ancaman kesehatan di Indonesia melalui penandatanganan kerja sama dengan Takeda.
BACA JUGA Takeda Kantongi Izin Vaksin Dengue Tanpa Tes Pravaksinasi di Indonesia
“Sebagai negara endemis, upaya komprehensif melawan dengue sangatlah penting. Oleh karena itu, kami akan mendorong jangkauan vaksin DBD kepada masyarakat dan perangkat negara,” kata Shadiq, dikutip dari laporan yang diterima Marketeers (1/9/2023).
Andreas Gutknecht, Presiden Direktur, PT Takeda Innovative Medicines mengatakan sampai saat ini permintaan vaksin dengue masih cukup tinggi di segmen privat. Hal itu tentu saja menunjukkan makin tingginya kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan komprehensif terhadap dengue.
“Kerja sama ini adalah langkah konkrit kami dalam melawan dengue di Indonesia. Takeda berkomitmen untuk memerangi dengue dengan akses yang luas terhadap vaksin kami dan dengan mendukung kerja sama publik-privat yang komprehensif untuk mencapai tujuan Indonesia yaitu nol kematian akibat dengue pada tahun 2030.” kata Andreas.
BACA JUGA Bio Farma Pastikan Penuhi Kebutuhan Vaksin Polio Dalam Negeri
Sebagai informasi, dengue merupakan salah satu ancaman kesehatan masyarakat, baik di Indonesia maupun dunia. Terlebih, setiap orang di Indonesia berisiko terkena dengue tanpa memandang di mana mereka tinggal, usia, atau gaya hidup.
Menurut data Kementerian Kesehatan, pada tahun 2022 terdapat 143.266 kasus DBD di Indonesia dengan 1.237 kematian. Hingga minggu ke-33 2023 kasus DBD telah mencapai 57.884 dengan 422 kematian.
Mengetahui hal tersebut, pemerintah pun telah melakukan sejumlah strategi untuk menurunkan angka kasus dengue. Mulai dari program 3M+, hingga diterbitkannya Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025.
Melalui strategi nasional tersebut, pemerintah mencanangkan target besar untuk mencapai nol kematian akibat dengue pada tahun 2030 dan menurunkan angka kasus dari 49 menjadi di bawah sepuluh per 100.000 pada tahun 2030.
“Takeda memiliki harapan besar bahwa dengan kerja sama ini akses terhadap vaksinasi DBD dapat membantu keluarga Indonesia untuk mendapatkan perlindungan yang komprehensif sehingga kita bersama dapat mencapai tujuan Indonesia yaitu nol kematian akibat dengue pada tahun 2030,” tutur Andreas.
Editor: Ranto Rajagukguk