Twitter mengumumkan bahwa mereka akan memperluas jangkauan “Birdwatch,” sebuah program crowdsourcing yang dirancang untuk memerangi disinformasi. Diluncurkan sejak tahun lalu sebagai program contoh, Birdwatch membuat kontributor yang bereputasi baik dengan perusahaan media sosial untuk mengatasi tweet yang dianggap menyesatkan dan memberikan konteks dalam bentuk catatan.
Sebelumnya, catatan yang dibuat oleh 10.000 contoh kontributor muncul di situs pengujian terpisah. Dilansir dari Mashable SEA, perusahaan mengatakan bahwa “sekelompok kecil orang di Twitter” di Amerika akan dapat melihat dan menilai kualitas catatan Birdwatch.
Agar catatan dapat muncul di tweet, kontributor Birdwatch harus menilainya sebagai informasi cukup bermanfaat dari perspektif yang berbeda. Berkat kemitraan baru Twitter dengan Reuters dan The Associated Press, kualitas catatan Birdwatch juga akan dinilai dengan umpan balik dari kantor berita yang lebih ahli.
Pengumuman itu dirilis di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di mana banyak informasi yang tidak terverifikasi dengan mudah menyebar di platform media sosial, sedangkan Rusia dikenal dengan penggunaan misinformasi dan propaganda yang kuat.
Informasi yang salah di Twitter memang telah lama menjadi masalah, menjadikan pengembangan Birdwatch dengan tujuan utama, yakni memerangi disinformasi. Situasi di Ukraina juga memberikan penekanan baru pada bagaimana perusahaan media sosial lainnya merespons.
Keputusan untuk memperluas program Birdwatch didasari pada hasil yang cukup menjanjikan jika dilihat dari survei dengan pengguna Twitter, dan umpan balik dari kontributor dan peneliti akademis.
Menurut survei internal Twitter, “sekitar 20%-40% pengguna lebih kecil kemungkinannya untuk setuju dengan substansi Tweet yang berpotensi menyesatkan setelah membaca catatan tentangnya, dibandingkan dengan mereka yang melihat Tweet tanpa catatan.”
Contoh catatan di situs uji Birdwatch termasuk mengontekstualisasikan kutipan dari Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, yang menjelaskan situasi rumit Ukraina dan Rusia dalam istilah yang disederhanakan kepada anak berusia enam tahun.
Dengan program Birdwatch dan fitur lainnya, Twitter akan semakin proaktif dalam memerangi penyebaran informasi yang tidak benar. Kemampuannya untuk mendeteksi pun juga telah ditunjukkan, menurut The Washington Post, hanya sekitar 43 tweet sehari yang ditandai oleh kontributor Birdwatch.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz