Bisakah Menilai Kepribadian dari Tulisan Tangan Choi Hyun Wook?

marketeers article
Perbandingan tulisan tangan Choi Hyun Wook dan Shinchan (Foto: Theqoo)

Di tengah pamornya yang sedang naik daun, aktor Choi Hyun Wook malah tersandung skandal. Pada Kamis (5/10/2023), bintang Twinkling Watermelon itu kedapatan membuang puntung rokok sembarangan di jalan sembari menggandeng seorang perempuan.

Tindakan yang demikian menuai kecaman dari warganet Korea Selatan. Choi Hyun Wook pun merilis permintaan maaf yang ia tulis dengan tangan sendiri di atas kertas. Ia mengaku telah melakukan kesalahan dan siap menerima kritik juga saran.

“Saya akan dengan rendah hati menerima kritik dan saran, dan saya akan merenungkan diri dan bekerja keras untuk menunjukkan sisi saya yang lebih dewasa di masa depan,” demikian penggalan surat permintaan maaf Choi Hyun Wook, dikutip dari Soompi, Jumat (6/10/2023).

Alih-alih tersentuh dengan penyesalan itu, tak sedikit warganet yang justru kembali mengkritik sang aktor. Mereka merasa bahwa tulisan Choi Hyun Wook mirip tulisan tangan Shinchan di film Crayon Shin-chan: My Moving Story! Cactus Large Attack!

Tak sedikit pula yang menganggap permintaan maaf Choi Hyun Wook tidak tulus karena karakteristik tulisan tangannya itu. “Terlepas dari tulisannya yang buruk, rasanya seperti ditulis tanpa ada ketulusan,” tulis seorang warganet di situs Theqoo.

Pengguna lainnya juga berkomentar serupa, “Tulisan tangannya seperti anak SD, rasanya seperti memaksa seseorang yang tidak mau menulis dan memaksanya untuk menulisnya berulang-ulang.. Sepertinya mereka ingin terus belajar.

Lantas, benarkah tulisan tangan seseorang memang bisa menggambarkan kepribadian atau niat sesungguhnya?

Tulisan Tangan Bisa Mengindikasikan Kepribadian

Rupanya, tulisan tangan memang bisa mencerminkan kepribadian seseorang. Hal ini sudah dipelajari secara ilmiah melalui grafolog, yaitu ilmu yang meyakini bahwa setiap goresan, spasi, hingga susunan tulisan menunjukkan ciri tertentu. 

Cronje dan Roets dalam Graphology in Psychological Assesment: A Diagnosis in Writing (2013) menemukan adanya korelasi antara hasil grafologi dengan pemeriksaan kepribadian. Ini membuktikan bahwa grafologi bisa digunakan untuk mendampingi proses diagnosis dalam pemeriksaan psikologis.

BACA JUGA: Ramai Tes Kepribadian “What’s Ur Elemental”, Apakah Hasilnya Akurat?

Adapun Rosyidah dan Rochmawati dalam jurnal Analisis Kepribadian Melalui Tulisan Tangan Menggunakan Metode Support Vector Machine (2019) mengungkapkan ada tujuh fitur tulisan tangan yang sering dipakai dalam identifikasi kepribadian.

Fitur tersebut ialah garis dasar, ukuran, spasi antarbaris, spasi antarkata, penekanan tulisan, dan kemiringan tulisan. Berikut adalah masing-masing penjelasannya:

Garis Dasar

Garis dasar atau baseline merupakan garis imajiner di mana bagian bawah huruf zona tengah sejajar. Fitur ini menunjukkan stabilitas emosional seseorang.

Ada empat macam garis dasar, yakni naik, lurus, turun, dan tidak beraturan. Masing-masing tipe baseline ini pun punya makna berbeda.

Tulisan dengan baseline lurus, misalnya, menandakan bahwa si penulis merupakan orang yang tenang dan santai. Sedangkan, garis dasar naik mengindikasikan sifat ambisius yang terkadang menjadi arogan, di mana memaksakan orang lain untuk mengikuti ambisi tersebut.

Adapun garis dasar tidak beraturan menandakan bahwa si penulis merupakan sosok yang suka bicara dan penuh semangat. Saking semangatnya, dia menulis dengan ekspresif, sehingga tak beraturan.

Ukuran

Ukuran tulisan mewakili keinginan si penulis untuk diperhatikan. Tulisan besar serta tebal menunjukkan bahwa penulis ingin mengatakan “perhatikan aku”, di mana pada realitanya cenderung memiliki jiwa besar dan senang bergaul. 

Sebaliknya, tulisan kecil menandakan kurang ingin diperhatikan. Mereka, umumnya, memiliki karakter pemalu, tertutup, dan senang mengamati. Adapun ukuran normal berarti konsentrasi dan fokus yang dimiliki si penulis terbilang baik. 

Spasi Antarbaris

Jumlah ruang di antara garis-garis pada halaman mengindikasikan tentang keteraturan dan kejernihan pemikiran. Tulisan dengan jarak yang besar menunjukkan bahwa si penulis suka kebebasan dan enggan bergantung kepada orang lain.

Adapun orang yang memiliki tulisan dengan jarak antarbaris yang sempit cenderung lebih menyukai kebersamaan.

BACA JUGA: Hengkang dari Hook Entertainment, Ini 5 Rekomendasi Drama Lee Seo Jin

Spasi Antarkata

Spasi antarkata menandakan ‘jarak’ atau batasan yang ingin dipertahankan oleh penulis antara dirinya dengan orang lain. Penulis menggambarkan dirinya sendiri manakala dia menempatkan setiap unit kata pada halaman.

Hal itu berarti, jarak di antara kata-kata yang ditulis mengindikasikan kenyamanan emosional dengan orang lain. Dengan kata lain, jarak tersebut bisa dimaknai sebagai batas teritorialnya.

Penekanan Tulisan

Tekanan pada tulisan menggambarkan kondisi mental dan fisik si penulis. Kalau penekanan terlihat berat, itu berarti penulis tengah mengalami stres. Sebaliknya, tekanan tulisan ringan menandakan penulis tidak sedang merasakan stres.

Selain itu, mereka yang menulis dengan penuh tekanan tekanan juga dimaknai memiliki karakter emosi yang kuat. Sedangkan, orang dengan tekanan tulisan ringan cenderung berkepribadian sensitif.

Kemiringan Tulisan

Kemiringan tulisan menunjukkan interaksi emosional penulis. Orang yang menulis miring ke kanan cenderung berkarakter ekstrovert, seperti mudah berkenalan dengan orang baru dan senang bersosialisasi.

Sebaliknya, orang dengan tulisan tangan yang miring ke kiri adalah introvert. Mereka cenderung suka menghabiskan waktu sendiri dan fokus pada pikirannya.

Demikianlah pembahasan mengenai karakteristik tulisan tangan yang bisa mencerminkan kepribadian seseorang. Lantas menurut Anda, apakah benar Choi Hyun Wook menulis permintaan maaf dengan terpaksa, seperti yang diklaim warganet Korea?

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS