Bisnis Dana Murah Tumbuh, BSI Cetak Laba Rp1,71 Triliun di Q1

marketeers article
Paparan Kinerja BSI. (FOTO: BSI)

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mampu menjaga kinerja positif dan berhasil mencetak laba senilai Rp 1,71 triliun. Capaian pada kuartal I atau quarter I (Q1) tahun 2024 itu merupakan capaian yang impresif di tengah tantangan dan kondisi ekonomi global yang fluktuatif.

Hery Gunardi, Direktur Utama BSI mengatakan, kinerja positif tersebut didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi BSI dalam menjalankan fungsi intermediasi. “Alhamdulillah, di tengah kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian, BSI kembali membuktikan diri mampu mencetak laba yang impresif,” kata Hery Gunardi dikutip dari website BSI, Selasa (30/4/2024).

Pencapaian positif perusahaan lewat laba yang impresif itu didorong oleh pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh pesat, yaitu 10,43% secara year on year yang mencapai Rp 297 triliun yang didominasi oleh dana murah.

BACA JUGA: Kinerja Tumbuh, FIFGROUP Catat Laba Rp 4,1 Triliun Pada 2023

Pada periode itu, tabungan tumbuh 8,75% dan giro tumbuh hingga 10,52%. Pencapaian tersebut pun berhasil membawa posisi BSI berada di peringkat 5 secara nasional dari sisi penghimpunan Tabungan.

Dari sisi intermediasi, penyaluran pembiayaan BSI pada kuartal 1 2024 mencapai Rp 247 triliun atau tumbuh 15,89%. Dari nilai tersebut, sebesar 54,62% disalurkan pada segmen consumer.

Kemudian, sebesar 27,81% disalurkan ke segmen wholesale dan 17,56% ke segmen retail. Pada segmen konsumer sendiri, pembiayaan terbesar disalurkan untuk pembiayaan griya, mitraguna, pensiun, bisnis emas, oto, cicil emas dan hasanah card.

BACA JUGA: Berkat Transformasi, Laba Pertamina International Shipping Naik 60%

Adapun untuk pembiayaan berkelanjutan, BSI telah menyalurkan Rp 59,2 triliun yang didominasi oleh sektor UMKM sebesar Rp 46,6 triliun, sustainable agriculture Rp 4,9 triliun, energi terbarukan Rp 0,9 triliun, dan proyek green lainnya sebesar Rp 0,6 triliun.

Ia menekankan, pada kuartal pertama ini, BSI mencatat aset sebesar Rp 358 triliun tumbuh 14,25% dengan return on asset (ROA) 2,51%, return on equity (ROE) 18,30%, financing to deposit ratio (FDR) sebesar 83,05% dengan non-performing financing (NPF) gross 2,01% serta cash coverage 196,61

“Kami memiliki komitmen untuk terus menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan kualitas yang sehat,” ujar Hery. Karenanya, ia pun optimistis perusahaan akan terus mencetak kinerja yang impresif di masa yang akan datang.

Related