Bisnis di Asia Tenggara Jadi Sasaran Penjahat Dunia Maya

marketeers article
Sumber: 123RF

Tahun 2022 tampaknya menjadi tahun yang sibuk bagi penjahat dunia maya dalam menargetkan perusahaan di Asia Tenggara. Hal ini ditunjukkan dari data terbaru Kaspersky yang mengungkap terjadi lonjakan 45% terkait ancaman web yang diblokir oleh perusahaan keamanan siber global ini.

Ancaman berbasis web atau ancaman online mengacu pada upaya mengunduh objek berbahaya dari situs web berbahaya atau situs terinfeksi. Situs yang terinfeksi termasuk situs dengan konten kontribusi pengguna, seperti forum dan sumber daya sah yang disusupi. 

Situs ini sengaja dibuat oleh penjahat dunia maya. Adanya ancaman web tersebut terjadi akibat kerentanan dari pengguna akhir, pengembang atau operator layanan web, atau dari layanan web itu sendiri. 

Terlepas dari konsekuensi atau penyebabnya, hal ini dapat merugikan, baik untuk individu maupun perusahaan.

BACA JUGA: Survei: Seperempat Level C di Asia Tenggara Tak Paham Keamanan Siber

Selama tahun 2020, saat puncak pandemi, Kaspersky telah mencegah sebanyak 10.200.817 serangan penjahat dunia maya yang menginfeksi bisnis di Asia Tenggara. Jumlah tersebut sedikit menurun pada tahun 2021, yaitu menjadi 9.180.344, namun kembali melonjak pada tahun 2022, menjadi 13.381.164.

Singapura mencatat lompatan tahunan tertinggi dalam hal ancaman web yang menargetkan bisnis tahun lalu. Negara ini mencatat lonjakan lebih dari tiga kali lipat, atau 329% setelah Kaspersky memblokir sebanyak 889.093 serangan siber web. 

Peningkatan yang cukup besar dari total tahun 2021 yang hanya 207.175 insiden. Tidak hanya di Singapura, kenaikan juga terjadi di empat negara Asia Tenggara. 

Adapun Malaysia yang meningkat sebanyak 197%, Thailand sebanyak 63%, Indonesia sebanyak 46%, dan Filipina di angka 29%. Hanya Vietnam yang mengalami sedikit penurunan, yakni -12% setelah mencatat 2.485.168 insiden ancaman penjahat dunia maya tahun lalu, dibandingkan dengan tahun 2021 sebanyak 2.822.591.

BACA JUGA: Anggaran Keamanan Siber Diperkirakan Meningkat Tiga Kali Lipat

Yeo Siang Tong, General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara mengungkap wilayah Asia Tenggara sangat besar, dan membutuhkan lebih banyak bantuan dalam membangun kemampuan mereka untuk melindungi bisnisnya dari serangan penjahat dunia maya. Apalagi, tahun 2023 ini menjadi tahun pertama perbatasan dan pasar dibuka kembali sepenuhnya.

“Kami mendorong penuh perusahaan di wilayah Asia Tenggara untuk mengalokasikan anggaran dan sumber daya mereka untuk memperkuat pertahanan sibernya dari penjahat dunia maya yang menargetkan jaringan mereka. Sementara kesenjangan talenta keamanan TI tetap menjadi masalah, ahli outsourcing dan solusi komprehensif menawarkan efisiensi yang dapat mengisi bagian yang hilang ini,” kata Yeo Siang Tong.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS