Pasar fisik emas digital di Indonesia telah menjadi bagian dari sistem perdagangan modern yang diatur melalui Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Nomor 04 Tahun 2019.
Pasar ini memungkinkan jual beli emas secara elektronik dengan pencatatan digital, menawarkan solusi yang efisien dan aman bagi konsumen. Dalam ekosistem ini, peran lembaga kliring sangat penting untuk memastikan keamanan transaksi.
Dijah Pratiwi, Direktur Indonesia Clearing House (ICH), menjelaskan lembaganya bertanggung jawab memastikan keseimbangan antara dana dan catatan kepemilikan emas.
“Kami juga melakukan pencatatan perpindahan saldo emas, memastikan perubahan catatan kepemilikan sesuai transaksi, serta mendukung keamanan dan penyelesaian transaksi,” kata Dijah di Novotel Tangerang City, Jumat (13/12/2024).
BACA JUGA: ANTAM Dorong Literasi Konsuman Jadikan Emas sebagai Souvenir
Sementara itu, Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) menyoroti pentingnya perlindungan konsumen.
“Kami telah mengintegrasikan sistem kami dengan ICH untuk menjamin kemudahan dan kenyamanan masyarakat dalam bertransaksi emas digital,” ujarnya.
Tren perdagangan emas digital menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Bappebti melaporkan nilai transaksi emas digital selama Januari hingga September 2024 mencapai Rp 41,3 triliun, meningkat 1.181% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Volume transaksi pun melonjak 945,4% menjadi 35.178,48 kilogram (kg). Salah satu pemain utama dalam bisnis ini adalah PT Laku Emas Indonesia (Lakuemas), penyedia platform Online to Offline (O2O) yang telah terdaftar di Bappebti.
Esther Napitupulu, Brand Manager Lakuemas menyatakan perusahaannya menawarkan layanan transaksi emas yang terintegrasi secara online dan offline.
“Setiap emas yang dibeli akan disimpan di brankas kami untuk menjaga keamanannya. Kami juga bekerja sama dengan PT Antam Tbk sebagai official reseller partner, memastikan ketersediaan stok logam mulia bagi konsumen,” ujar Esther.
Lakuemas juga menyediakan fasilitas pengambilan emas fisik melalui lebih dari 100 toko partner di 12 kota, serta sejumlah ATM Lakuemas di berbagai lokasi strategis.
“Kami terus memperluas jaringan ATM dan kerja sama untuk mendukung kebutuhan pelanggan dalam berinvestasi emas,” ucapnya.
Bisnis emas digital di Indonesia tidak hanya menawarkan efisiensi, tetapi juga menciptakan peluang investasi yang lebih aman dan terjangkau. Dengan regulasi yang ketat dan inovasi seperti yang dilakukan Lakuemas, perdagangan emas digital makin menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern.
Editor: Ranto Rajagukguk