Mengambil positioning sebagai destinasi makanan sehat, SaladStop kian menunjukkan eksistensi bisnis mereka di Indonesia. Mengambil momentum dan timing yang tepat dilakukan Salad Stop saat memutuskan berekspansi ke Indonesia. Bagaimana tidak, respons pasar Indonesia yang positif mengantarkan merek asal Singapura ini dengan cepat menjelajahi berbagai lokasi di Indonesia.
“Respons konsumen Indonesia saat ini begitu bagus. Hal ini tercermin dari pertumbuhan bisnis kami yang kian positif dari waktu ke waktu. Perubahan konsumsi makanan ke arah makanan yang lebih sehar dan bergizi terus meningkat sejak tahun 2016,” ungkap Marketing Manager Salad Stop Adhi Putra Tawakal kepada Marketeers.
Adopsi gaya hidup sehat beberapa tahun terakhir dilihat Adhi mulai diadopsi masyarakat Indonesia. Mulai dari hal kecil, seperti mengurangi penggunaan plastik, mengganti sedotan plastik dengan sedotan stainless, hingga beralih ke jenis makanan organik.
“Mungkin lain cerita jika kami datang ke Indonesia di awal kami membuka bisnis pertama kami di Singapura pada 2009. Konsumen Singapura kala itu sudah terbiasa dengan gaya hidup sehat. Namun, lain hal dengan konsumen Indonesia pada saat itu,” ujar Adhi.
Ia meyakini, momentum yang diambil Salad Stop untuk berekspansi ke Indonesia merupakan waktu yang tepat. Hal ini memudahkan pekerjaan rumah Salad Stop untuk mengedukasi pasar akan pentingnya mengonsumsi makanan sehat. Namun, Adhi tak memungkiri, perubahan konsumen Indonesia ke arah gaya hidup sehat masih lebih didominasi oleh kelas menengah atas.
Kini, Salad Stop terus memperluas jumlah outlet mereka dengan menjamah sejumlah mal besar dan area perkantoran di kawasan Jakarta. Dalam waktu dekat, Salad Stop segera membuka gerai teranyar mereka di luar Jakarta, yakni Surabaya.
Editor: Eko Adiwaluyo