Bisnis Sewa Apartemen Makin Turun di Kuartal II-2020

marketeers article
MILAN, ITALY MAY 15, 2016: Bosco Verticale (Vertical Forest) low view. Designed by Stefano Boeri, sustainable architecture in Porta Nuova district, in Milan

Bisnis sewa apartemen kian mengalami penurunan selama kuartal II-2020. Laporan MarketBeat Cushman & Wakefield menemukan, permintaan menurun 17,7% Quarter-on-Quarter (QoQ), sementara tingkat hunian secara umum sub-sektor ini menurun ke 43,2%.

Apartemen Khusus Sewa juga terdampak dari penghuni yang tidak melanjutkan kontrak sewa dan penundaan beberapa kontrak sewa baru.

Tingkat hunian tercatat di 59,8% di akhir kuartal 2 (-4,3% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya). Beberapa proyek Apartemen Khusus Sewa berhasil mempertahankan tingat hunian yang lebih tinggi, yang disebabkan oleh kontrak dengan jangka lebih panjang (lebih dari 1 tahun). Dengan begitu, tingkat hunian pada sub-sektor ini diprediksi untuk tetap stabil hingga akhir tahun.

Operator Apartemen Servis mengalami kesulitan untuk mendapatkan permintaan baru di saat ekspatriat menunda atau membatalkan rencana sewa baru yang disebabkan oleh implementasi pembatasan perjalanan ke Indonesia. Selain itu, para penghuni ekspatriat lain kembali ke negara asal mereka sejak perusahaan menunda aktivitas kerja selama pandemi.

Tingkat hunian Apartemen Servis paling rendah tercatat pada April dan Mei. Namun, sedikit permintaan baru dari tamu jangka pendek (staycation atau bisnis) mulai kembali pada Juni sebagai dampak dari pelonggaran pembatasan perjalanan lokal dan bisnis.

Permintaan dari tamu jangka pendek ini diperkirakan akan terus berlanjut, dan diharapkan dapat meningkatkan tingkat hunian di sub-sektor ini pada kuartal-kuartal selanjutnya.

Cushman & Wakefield memprediksi, harga sewa dari apartemen servis tetap bergerak lamban hingga akhir 2020. Hal ini lantaran permintaan akomodasi sewa yang rendah sebagai dampak dari pembatasan perjalanan selama pandemi.

“Pemulihan permintaan dan harga sewa pada segmen apartemen servis bergantung pada kembalinya ekspatriat dan dibukanya kembali perjalanan bisnis. Hingga saat itu, operator apartemen servis perlu memitigasi biaya operasional melalui berbagai pengurangan harga sewa dan persyaratan sewa yang lebih fleksibel,” ujar Lini Djafar, Executive Director Cushman & Wakefield dalam keterangan resmi kepada Marketeers di Jakarta, Kamis (13/08/2020).

Harga sewa rata-rata sub-sektor Apartemen Khusus Sewa dan Apartemen Servis relatif tidak mengalami perubahan selama kuartal II-2020. Masing-masing tercatat pada Rp241.550,00 and Rp370.431,00 per meter persegi per bulan. Namun, pada sub-sektor Kondominium Sewa, rata-rata harga sewa mengalami penurunan sebesar 11,3% dari kuarter sebelumnya (menjadi Rp165.509,00 per meter persegi per bulan).

Hal ini disebabkan oleh permintaan yang sedikit, padahal angka unit yang tersedia begitu tinggi. Kompetisi pun menjadi begitu ketat. Alhasil, para pemilik individu harus bersiap untuk menerima harga sewa yang lebih rendah selama pandemi. Hal ini diperkirakan untuk berlanjut hingga akhir tahun dengan harga sewa tetap berada di bawah tekanan penurunan.

Related