Pembangunan di beragam sektor, baik itu infrastruktur, properti, dan lainnya mampu mengerek pertumbuhan di industri pendukungnya. Sebagai contoh satu gedung baru sudah pasti membutuhkan alat-alat kelistrikan, safety tools, dan lainnya. Tak heran pusat-pusat penjualan tools dan hardware masih ramai. Seperti halnya Lintedeves Trade Center (LTC) yang terletak di kawasan Glodok, Jakarta Barat yang masih di bawah payung PT Agung Podomoro Land.
Aktivitas di LTC terbilang masih menunjukkan denyut nadi bisnis yang menjanjikan. Menepis anggapan bahwa kawasan Glodok mulai ditinggal pelanggannya. Kalaupun ada pusat penjualan di Glodok yang mulai sepi, bisa jadi itu yang menjual produk-produk lain, seperti elektronik.
“Saat ini, ada kurang lebih ada 3000 kios dengan tingkat okupansi mencapai 100%. Kalaupun ada kios yang tertutup rapat itu bukan karena ditinggal penyewa, tapi karena dijadikan gudang,” kata Hendry Trie Asmono, Manajer Advertising and Promotion LTC Glodok.
Menurut Hendry okupansi ini meningkat bila dibanding tahun 2016 yang di angka 90%. Dalam hal omset, LTC pun cukup tinggi. Rata-rata tiap kios memiliki omset antara Rp 10 hingga 20 juta sehari.
Alex Suharly, Pengawas P3SRS LTC menambahkan bahwa untuk bisnis di produk hardware ini memiliki karakteristik yang unik. Belum terganggu dengan maraknya bisnis online. Lantaran para pembeli biasanya harus melihat lansung barangnya untuk memastikan produk yang dibeli memang tepat sesuai kebutuhan. Di sisi lain, para pembeli biasanya tidak hanya membutuhkan satu item produk, tapi beragam. Sehingga, dengan datang ke LTC bisa langsung mendapatkan semua barang sesuai kebutuhan.
“Memang, ada juga yang ditawarkan secara online. Tapi, item produk yang langsung bisa diperjualbelikan secara online tidak banyak. Mungkin untuk beberapa produk tertentu, pembeli mencari informasi secara online, tapi transaksi tetap di kios,” tambah Alex.
Meski penjualan secara offline masih menjanjikan, beberapa tenant di LTC Glodok pun mulai merambah online. Walaupun omsetnya masih belum bisa dibandingkan dengan penjualan di offline.