Geliat bisnis Unilever Indonesia masih tumbuh positif di tengah kondisi pandemi, COVID-19. Laporan kinerja keuangan perseoran menunjukkan, terdapat kenaikan penjualan bersih sebesar 4,6% (Rp 11,2 triliun) pada kuartal I-2020 dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Pertumbuhan penjualan tersebut didorong oleh pertumbuhan penjualan domestik sebesar 4,4%, serta pertumbuhan penjualan ekspor sebesar 9,0%. Perseroan juga mencatat laba bersih di kuartal I-2020 sebesar Rp1,8 triliun, atau tumbuh sebesar 6,5% dibandingkan dengan periode yang sama di 2019.
“Inovasi menjadi kunci utama Perseroan dalam mempertahankan pertumbuhan positif di kuartal 1-2020, kami mencatatkan sebanyak 21 launch dan relaunch yang kami lakukan di berbagai segmen. Peluncuran inovasi-inovasi tersebut sejalan dengan strategi Perseroan untuk tetap relevan dan mampu bersaing dimasa yang akan datang (future-fit),” ungkap Hemant Bakshi, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk di Tangerang, Rabu (29/04/2020).
Unilever terus meluncurkan inovasi-inovasi baru untuk meraih peluang yang sesuai aspirasi konsumen. Pada Maret lalu, Unilever kembali memperkuat bisnis dalam kategori konsumen muslim dengan meluncurkan merek baru (Sahaja). Brand ini mengambil positioning sebagai lini produk kebersihan untuk kebutuhan rumah tangga yang megedepankan nilai-nilai keislaman. Sahaja berkomitmen untuk menyisihkan 2,5% hasil penjualan bersihnya untuk kemakmuran sesama umat muslim di sekitar dalam bentuk shadaqah dengan menggandeng Dompet Dhuafa.
Ditengah masa pandemi COVID-19, Unilever juga melakukan rangkaian upaya untuk tetap mempertahankan pertumbuhan bisnis.
“Unilever saat ini fokus kepada tiga hal, yaitu melindungi kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan karyawan; memastikan keberlangsungan bisnis dan pemenuhan kebutuhan produk untuk membantu konsumen menghadapi keseharian di masa yang penuh tantangan ini; serta berkontribusi membantu masyarakat luas dalam berbagai upaya mengatasi pandemi COVID-19,” tutup Hemant.