Bisnis Waralaba Bukan Sekadar Membuka Cabang

marketeers article
FRANCHISE CONCEPT

Melihat peluang bisnis food and beverages (F&B) pada tahun 2020 terutama di masa pandemi  nyatanya terus ada dan tumbuh. Hal ini dikarenakan makanan dan minuman ini merupakan kebutuhan pokok. Dan, pasar masih sangat fokus pada kebutuhan harian yang affordable.

Meski sedang menghadapi pandemi, tidak sedikit bisnis F&B yang berekspansi lewat sistem waralaba (franchise). Lalu, sebenarnya apa itu waralaba?

Franchise atau waralaba memiliki arti menduplikasi sebuah usaha yang sudah sukses kepada orang lain,” jelas Founder and CEO Baba Rafi Hendy Setiono pada acara MarkPlus Conference 2021 saat mengisi sesi bertajuk Franchise Entrepreneurs.

Di bawah nama bisnisnya, Hendy juga telah mengembangkan beberapa brand kuliner dengan waralaba. Bahkan baru-baru ini, bisnisnya sudah berekspansi ke India.

“Keuntungan waralaba ini bisa di lihat dari banyak sisi, di antaranya adalah menciptakan lapangan kerja baru dan entrepreneur baru. Namun, jika dilihat dari dua sudut pandang, itu terbagi menjadi sudut pandang franchisor dan franchisee,” tutur Hendy.

Bagi franchisor, keuntungan waralaba ini tentunya tidak sedikit. Mulai dari percepatan perluasan usaha dengan modal relatif rendah hingga memperkuat brand karena jumlah cabang yang semakin banyak.

Selain itu, franchisor juga bisa mendapatkan efisiensi pencapaian target pasar melalui promosi bersama karena gerai yang tersebar di banyak tempat. Keuntungan selanjutnya adalah terbentuknya distribusi dengan harga yang lebih murah karena pembelian bahan dalam jumlah besar.

Sedangkan bagi franchisee, mereka dapat memperoleh pelatihan hingga bantuan manajemen dari franchisor secara terus menerus. Selain itu, mendapatkan keuntungan dari kegiatan operasional dengan nama dagang yang telah mapan. Modal pun relatif lebih kecil dengan risiko yang juga relatif kecil karena sudah ada brand, sistem, dan dukungan dari franchisor.

Namun, ada hal yang perlu diperhatikan dari franchisee. Meski telah mendapatkan dukungan dari franchisor, penting bagi mereka untuk tetap melakukan evaluasi dan inovasi. Tidak ada salahnya mengajukan saran untuk sama-sama berkembang.

Sebab itu, penting bagi orang yang ingin memulai berbisnis untuk bisa membaca dan memahami data. Penting untuk bisa menganalisis konsumen untuk mengetahui cara memasarkan produk.

“Pengumpulan data itu penting. Dan, pebisnis juga harus menyiapkan mapping competitor yang akan menjadi data knowledge untuk mengambil tindakan dalam marketing plan dan sales plan ke depannya,” ujar Co-Founder Sangpisang Ansari Kadir.

Ia menegaskan ketika seseorang ingin memulai bisnis franchise maka orang tersebut harus memikirkan baik-baik produk apa yang akan dijual, siapa target market, dan bagaimana kisah sukses dari brand yang akan dipilihnya.

Karena, dari sana bisa diketahui apakah brand tersebut merupakan top of mind dari konsumen. Jika tidak, apa competitive advantage dan kelemahan, serta peluang juga ancaman yang harus dihadapi.

“Membangun franchise tidak hanya membutuhkan modal dan keinginan saya. Tetapi, penting untuk mengetahui cara mengoperasikannya,” tutup Ansari.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related

award
SPSAwArDS