Kualitas udara menjadi fokus berbagai pihak akhir-akhir ini. Apalagi, parameter Airvisual menyebutkan bahwa kualitas udara Jakarta pada September lalu ada di peringkat empat kota terpolusi di dunia. Akibatnya, perlu perhatian khusus untuk membuat udara yang kita hirup agar tetap segar dan jauh dari berbagai jenis timbal polusi.
Baru-baru ini Blueair meluncurkan dua model alat penjernih udara terbarunya, yaitu Blue Pure 221 dan Blue Pure 411. Blue Pure 221 diperuntukkan untuk luas ruangan 50 m2, dan Blue Pure 411 untuk ruangan dengan luas 15 m2. Kedua model ini hadir dengan desain yang minimalis serta performa tinggi. Kedua produk ini secara resmi dikenalkan di Indonesia oleh Higienis Indonesia sebagai distributor resmi Blueair.
Dijelaskan oleh Higienis Indonesia, lewat peluncuran dua produk ini pihaknya ingin meningkatkan kesadaran atas pentingnya udara bersih. Terutama pada 1000 hari pertama kehidupan.
“Dalam fase tiga bulan pertama, tubuh masih mengalami adaptasi dan berusaha survive dari paparan berbagai hal yang ada di dunia luar tanpa perlindungan lapisan apapun. Jika kualitas udara tidak terjaga, bukan hanya organ pernapasan yang bisa mengalami kerusakan tapi juga sistem imun dan organ vital lain seperti otak pada bayi,” katanya.
Blue Pure mampu menyaring 99% partikel seperti debu, bulu hewan, spoera jamur, asap rokok, alergen, hingga bakteri. Kombinasi filter partikel dengan karbon aktif membuat Blue juga mampu menyerap bau, gas, dan senyawa gas yang mudah menguap (VOC).
Bagaimana cara kerjanya? Blue Pure menggunakan filtrasi dengan elektrostatis. Polutan udara yang masuk akan diberi muatan statis sehingga partikel mikroskopik dapatdengan mudah menempel ke filter.
Berusaha berjalan bersamaan dengan konsumennya, Blue Pure sengaja dihadirkan dengan desain yang modern. Produk ini memiliki warna cerah seperti kuning, merah, biru, abu-abu, hingga merah muda. Tidak lupa pula menyisipkan warna elegan putih dan hitam. Produk pendukung kesehatan ini juga memiliki fitur kontrol satu tombol yang memudahkan penggunaan.
