Bluebird Group: Transformasi Digital Tidak Bisa Dilakukan Sendirian

marketeers article

Dampak yang diterima industri transportasi akibat pandemi bisa dibilang cukup besar. Hampir 90% penurunan bisnis terjadi di industri ini saat pandemi pertama kali diumumkan di Indonesia.

Kondisi ini tidak serta merta membuat pelaku industri diam. Bluebird Group sebagai salah satu pelaku besar dalam industri transportasi mengaku kondisi pandemi justru harus mendorong bisnisnya untuk tumbuh, bahkan lebih dari sebelumnya. Padahal saat itu, revenue turun hingga 80%.

“Banyak yang kami lakukan untuk menyelamatkan diri. Contohnya melakukan penyesuaian di berbagai lini hingga renegotiate dengan mitra. Namun bersamaan dengannya, kami juga memperkuat campaign lewat partnership. Dengan strategi ini juga akhirnya kami semakin mantap untuk melakukan transformasi digital,” kata Paul Soegianto, Chief Strategy Officer Bluebird Group di WOW Brand Festive Day 2020, Rabu (04/11/2020).

Langkah pertama yang dilakukan Bluebird dalam mewujudkan transformasi digitalnya adalah menyusun arah strategi. Ingin di bawa ke mana bisnis secara keseluruhan. Pada dasarnya, transformasi digital Bluebird dilakukan berdasarkan sebuah segitiga yang dibangun dari Bisnis, Partnership, Digital, dan People.

People dan Partner menjadi aspek yang penting untuk membangun bisnis. Jangan sampai karena sedang bertransformasi digital, aspek Digital yang menjadi prioritas hingga meninggalkan dua aspek lainnya. Digital adalah enabler, sementara orang-orang dan rekanan merupakan kunci keberhasilan enabler tersebut,” paparnya.

Untuk itu, dalam melakukan transformasi, Paul menegaskan perusahaannya tidak bisa melakukan sendiri. Mulai dari people, Bluebird mendorong human capital-nya untuk menjadi orang-orang yang agile, siap dan mau bertransformasi. Sementara itu partnership mendukung transformasi dari aspek-aspek di luar kompetensi, mengingat pengembangan teknologi memerlukan keahlian tersendiri.

Partnership memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan layanan yang diluar kompetensi dengan standard sendiri sehingga layanan terjamin secara end-to-end. Pada akhirnya, citra perusahaan pun didapatkan dari kepercayaan yang berhasil dibangun,” tambahnya.

Contohnya adalah bagaimana selama pandemi Bluebird Group menghadirkan inovasi e-wallet dan logistik. Perusahaan ini menggandeng sejumlah pemain e-wallet untuk masuk ke ekosistemnya sembali mengembangkan platformnya sendiri. Sementara itu, perusahaan ini juga melirik potensi logistik yang mendapat angin segar selama pandemi dengan menghadirkan layanan logistik end-to-end.

Related