Menjawab dinamika perubahan konsumen adalah syarat utama bagi merek yang ingin memiliki umur bisnis yang panjang. Bagaimana tidak, ketika sebuah merek tidak bisa menjawab apa yang menjadi anxiety dan desire konsumennya, sangat mungkin merek tersebut akan ditinggalkan. Hal tersebut yang dilakukan oleh BMW Group Indonesia di tengah konsumen yang makin online ini.
Bertajuk Technical Updates, BMW Group menyiapkan kanal online yang bisa digunakan para pengguna mobil BMW dan MINI untuk memeriksa kondisi kendaraannya. Dengan memasukkan tujuh angka terakhir VIN (Vehicle Identification Number) atau nomor rangka kendaraan, konsumen bisa melihat kondisi teraktual dari kendaraannya. Nomor VIN sendiri bisa ditemukan pada pada bagian pilar di pintu pengemudi.
“Bagi konsumen yang memerlukan technical update tidak akan dipungut biaya. Tujuan dari layanan ini untuk memastikan bahwa kendaraan konsumen tetap bisa digunakan secara maksimal,” jelas Vice President Corporate Communications BMW Group Indonesia, Jodie O’Tania saat menggelar BMW Group Technology Workshop 2017 di German Center BSD City, Tangerang Selatan, Senin (6/3/2017)
Untuk mengakses layanan ini, pemilik BMW dan MINI bisa mengunjungi website keduanya di www.bmw.co.id/technicalupdates. atau www.mini.co.id/technicalupdates. Diharapkan dengan hadirnya layanan ini, pelanggan lebih mudah mendapatkan kemudahan dalam aspek pemeliharaan kendaraan. Teknologi dan inovasi menjadi semakin relevan bagi para pelanggan dengan adanya akses yang mudah dan lengkap seputar kendaraan BMW dan MINI.
Dengan inovasi ini, otomatis membangun nilai tambah bagi pelanggan BMW Group. Selain itu, BMW Group pun bisa menjaga komunikasi dengan pelanggannya lebih intim lagi. Bersentuhan langsung secara offline dapat, online pun dapat.
High touch dan high tech menjadi aspek yang tengah dibangun oleh BMW Group melalui inovasi di atas. Salah satu syarat yang menjadikan sebuah merek berpeluang untuk direkomendasikan oleh pelanggannya jika merujuk pada buku Marketing 4.0 Moving from Traditional to Digital karangan Philip Kotler dan Hermawan Kartajaya.
Editor: Sigit Kurniawan