Bocah di Bekasi Alami Mati Batang Otak, Apa Bedanya dengan Koma?

marketeers article
Ilustrasi mati batang otak (Foto: 123rf)

Seorang bocah di Bekasi, Jawa Barat mengalami mati batang otak selepas operasi amandel. Ia dikabarkan tak kunjung sadarkan diri usai menjalani prosedur itu, hingga akhirnya dinyatakan benar-benar meninggal pada Senin (2/10/2023). 

National Health Service (NHS) mendefinisikan mati batang otak sebagai kondisi saat batang otak tidak lagi berfungsi, sehingga penderitanya kehilangan kesadaran sekaligus kemampuan bernapas yang lantas membuatnya memerlukan bantuan alat medis untuk bertahan hidup. 

Meski bisa bernapas menggunakan alat bantu pernapasan ventilator, kematian pada batang otak bersifat permanen. Artinya, seseorang yang mengalami kondisi ini tidak akan pernah sadar kembali dan tidak mampu bernapas dengan sendirinya tanpa bantuan alat.

Mati batang otak ditandai dengan beberapa gejala. Di antaranya, pasien mengalami hilang kesadaran, tidak bernapas atau bernapas hanya menggunakan ventilator, tidak menunjukkan reaksi terhadap rangsangan, dan tidak ada refleks tersedak atau batuk saat bagian belakang tenggorokan disentuh.

BACA JUGA: Geger Bocah Meninggal usai Kelaminnya Diremas, Kok Bisa?

Selain itu, tanda-tanda mati batang otak juga bisa dilihat dari mata penderitanya. Kondisi ini terjadi ketika pupil mata tidak merespons cahaya, mata tidak berkedip saat permukaannya disentuh, serta tidak bergerak saat kepala digerakkan atau ketika air es dituangkan ke telinga.

Dengan kata lain, seseorang yang mengidap mati batang otak tidak memiliki kesempatan untuk pulih sepenuhnya dan kembali normal seperti sedia kala. Orang yang mengalami kondisi ini sudah dianggap meninggal secara medis.

Berbeda dengan Koma dan Vegetatif

John Hopkins Medicine menjelaskan mati batang otak dan koma adalah dua hal yang berbeda. Seseorang yang mengalami mati batang otak akan dinyatakan telah meninggal dan tidak bisa sadar kembali, sehingga berbeda dengan koma.

Koma adalah kondisi saat seseorang tidak sadarkan diri akibat penyakit parah atau cedera otak, tetapi sebenarnya masih hidup. Orang yang mengalami ini masih memiliki kemungkinan sadar kembali seperti sedia kala.

Orang yang mengalami koma juga masih bisa bernapas sendiri, memiliki respons atau refleks pada pupil mata meskipun lemah. Keadaan ini jelas berbeda dengan mati batang otak, yang mana organ tubuh penderitanya tak bisa berfungsi tanpa alat bantuan medis.

BACA JUGA: Belajar dari Denny Caknan, Ini Tips Mengurus Anak Tanpa Babysitter

Mati batang otak juga seringkali disamakan dengan kondisi vegetatif (vegetative state). Padahal, kondisi ini terjadi ketika seseorang hanya kehilangan beberapa fungsi otak, tetapi bagian batang otaknya masih bekerja secara utuh. 

Dengan begitu, dalam kondisi vegetatif, denyut jantung dan pernapasan seseorang masih dapat berfungsi tanpa perlu alat bantuan. Penderitanya pun bisa menunjukkan tanda-tanda sadar, seperti membuka mata meski tidak merespons lingkungan sekitarnya.

Demikianlah sekilas pembahasan mengenai mati batang otak beserta perbedaannya dengan koma dan vegetatif. Semoga bermanfaat!

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS