Pemerintah saat ini gencar melakukan gerakan hidup sehat ke masyarakat Indonesia. Berbagai program edukasi pun dilakukan. Seperti yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan Kantor Cabang Jakarta Selatan yang berpartisipasi pada kegiatan skrining dini kanker serviks oleh Kementerian Kesehatan yang bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan Pusat.
“Kami kerap menggelar program Promotif Preventif kepada para peserta. Salah satunya melalui kegiatan ini. Tujuannya adalah untuk menekan prevalensi kanker serviks pada peserta JKN-KIS,” ujar Erika Verayanti Lumban Gaol, Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer Cabang BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Selatan saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (23/10/2017)
Untuk mewujudkan hal tersebut, BPJS Kesehatan menyediakan jaminan layanan deteksi dini kanker serviks kepada seluruh perempuan usia produktif yang tentunya sudah menikah dan yang telah menjadi peserta JKN-KIS. BPJS Kesehatan juga menjamin para peserta skrining dini di atas.
Berdasarkan data Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, upaya masif gerakan deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara dilakukan untuk menekan angka prevalensi yang pada tahun-tahun sebelumnya masih cukup tinggi. Pada riset yang dilakukan pada 2013, tingkat pravelansi penderita kanker serviks masih di angka 8%. Dengan upaya kampanye masif dan kegiatan deteksi dini seperti ini diharapkan angkanya jauh berkurang.
Erika melanjutkan, pada kesempatan ini, BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Selatan juga menawarkan berbagai fungsi kepesertaan BPJS Kesehatan kepada para pengunjung, notabene kebanyakan adalah PNS.
“Cara ini sangat efektif untuk mengedukasi masyarakat dan meningkatkan kesadaran mereka akan kesehatan. Beberapa tahun lalu, sangat sedikit masyarakat yang ingin memeriksakan kesehatan organ intimnya,” ujar Erika.
Erika melanjutkan, ketika mereka aktif membuka booth dan pameran, para perempuan Indonesia pun semakin tergerak. Mereka semakin sadar untuk tes kesehatan. Tahun ini, di wilayah Jakarta Selatan saja, BPJS Kesehatan sudah menjaring hampir 7.000 orang yang mengikuti program deteksi dini kanker rahim. Angka ini lebih tinggi dibanding sepanjang tahun lalu yang hanya 5.000 peserta.
Editor: Sigit Kurniawan