Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi untuk periode November 2022 mencapai 5,42% secara year on year (yoy). Realisasi itu lebih rendah dibandingkan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebelumnya yang mengalami inflasi 5,71%.
Setianto, Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS menuturkan data inflasi itu berdasarkan hasil pemantauan di 90 Kabupaten/Kota. Dia menilai inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
BACA JUGA: Ada Resesi Global, Kredivo Pastikan Bisnis Paylater Tetap Tumbuh
Di kelompok makanan, dan minuman dan tembakau terjadi inflasi 5,87% yoy dengan andil inflasi sebesar 1,50%.
“Melemahnya tekanan inflasi komponen harga pangan bergejolak atau volatile food meredam kenaikan inflasi tahunan kita,” kata Setianto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/12/2022).
BACA JUGA: Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan 50 Bps ke 5,25%
Meski begitu, tekanan inflasi komponen harga diatur pemerintah secara tahunan masih tinggi yang didorong oleh kenaikan harga bensin, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan udara, dan tarif angkutan dalam kota dalam setahun terakhir. Tekanan inflasi tahunan komponen harga bergejolak pada November kembali mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.
“Penyumbang utama inflasi tahunan di antaranya adalah komoditas bensin, bahan bakar rumah tangga, dan tarif angkutan udara dengan andil masing-masing sebesar 1,15%, 0,31%, dan 0,30%,” ujarnya.
Sementara itu, tingkat inflasi secara month to month (m-to-m) untuk November 2022 sebesar 0,09%, Selanjutnya, tingkat inflasi secara secara year to date (y-to-d) untuk periode November 2022 mencapai 4,82%.
Adapun tingkat inflasi komponen inti untuk November 2022 secara yoy sebesar 3,30%, m-to-m mencapai 0,15%, dan y-to-d tembus 3,13%.
“Tekanan inflasi komponen inti secara tahunan masih terkendali,” ujarnya.
Setianto melanjutkan berdasarkan 90 Kabupaten/Kota yang dipantau, inflasi dengan daerah tertinggi terjadi di Tanjung Selor sebesar 9,20% dengan IHK 113,02. Sementara itu, untuk terendah terjadi di Ternate sebesar 3,26% dengan IHK sebesar 110,96.