Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi pada bulan Oktober 2022 sebesar 5,71% secara tahunan (year-on-year/yoy). Realisasi itu lebih rendah jika dibandingkan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan sebelumnya yang mengalami inflasi 5,95%.
Setianto, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS mengatakan inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Selor sebesar 9,11% (yoy). Sementara itu, yang terendah terjadi di Ternate sebesar 3,32% (yoy).
BACA JUGA: Bank Indonesia Perkirakan Inflasi Oktober Capai 0,05%
“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,76%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,50%, dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,30%. Kemudian ada pula kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,08%, kelompok kesehatan sebesar 2,70%, kelompok transportasi sebesar 16,03%, dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,85%,” kata Setianto dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (1/11/2022).
Menurutnya, tingkat inflasi juga disumbang pula oleh kelompok pendidikan sebesar 2,74%, hingga kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 4,72%. Lalu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,41%.
BACA JUGA: IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi Global Tahun 2023 ke 2,7%
Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,42%. Selanjutnya, tingkat deflasi secara bulanan pada Oktober 2022 sebesar 0,11% (mtm) dan tingkat inflasi (year-to-date/ytd) Oktober 2022 sebesar 4,73%.
“Tingkat inflasi secara tahunan (yoy) komponen inti Oktober 2022 sebesar 3,31 %, inflasi sebesar 0,16% secara bulanan (mtm), dan inflasi (ytd) sebesar 2,97,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk